Karena komponen line-of-sight (LOS) yang dominan dari komunikasi high-altitude
platforms (HAP), pelacakan kanal uplink high-speed railway (HSR) biasanya
dilakukan dengan membentuk beam terima berdasarkan estimasi direction of
arrival (DOA) dari komponen LOS. Meskipun akurasi estimasi DOA meningkat
dengan menggunakan resolusi sudut yang lebih kecil, tetapi beam tracking berbasis
DOA tidak efisien secara komputasi ketika melibatkan jumlah elemen array yang
besar, seperti yang dipakai dalam komunikasi millimeter-wave (mmWave). Selain
itu, menjaga keandalan link juga menjadi sebuah tantangan karena ketidakselarasan
beam yang sering muncul akibat kecepatan tinggi pengguna. Dalam tesis ini, kami
mengusulkan kerangka kerja berbasis learning yang bertujuan untuk memperoleh
konektivitas yang andal untuk transmisi data HSR menggunakan infrastruktur HAP
yang memakai konfigurasi antena uniform planar array (UPA). Secara lebih jelas,
kami menggunakan beam tracking multi-armed bandit (MAB), yang disisipkan di
antara dua fase initial access (IA) dari frame radio the fifth generation (5G), serta
mengikuti algoritma modifikasi exponential weight (EXP3) yang ada. Skema yang
diusulkan menghasilkan probabilitas outage yang mendekati skema berbasis DOA
tetapi dengan kompleksitas yang hanya berskala linier dengan ukuran codebook
dan tidak bergantung pada jumlah elemen antena. Selain itu, penerapan beam
tracking memperpanjang interval antara dua fase IA namun dengan penurunan
kinerja outage yang dapat diabaikan, yang berarti lebih banyak ruang yang tersedia
untuk transmisi data.