Abstrak - Daffa Niraizi Rafsanza
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Daffa Niraizi Rafsanza
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Daffa Niraizi Rafsanza
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Daffa Niraizi Rafsanza
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Daffa Niraizi Rafsanza
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Daffa Niraizi Rafsanza
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Daffa Niraizi Rafsanza
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Daffa Niraizi Rafsanza
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Daffa Niraizi Rafsanza
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Objek analisis pada penelitian ini adalah bracket assembly dari bogie frame kereta
cepat buatan Indonesia. Pada saat ini, penelitian kereta cepat tersebut telah melewati tahap
desain konsep dan untuk memastikan keberhasilan produksi komponen-komponen kereta
cepat perlu memperhatikan aspek manufacturability dan assemblability dari desain konsep
untuk mencegah kerugian yang tidak diinginkan. Metode analisis yang digunakan penelitian
ini adalah design for manufacture and assembly (DFMA) yang berisi pedoman dalam proses
manufaktur dan perakitan serta metode kuantifikasi untuk mengukur kesulitan dan efisiensi
dari kedua proses tersebut.
Analisis DFMA pada desain bracket assembly dilakukan dengan menggunakan dua
metode, yaitu metode Lucas dan juga metode Boothroyd-Dewhurst. Metode Lucas
menghasilkan nilai functional efficiency 96%, handling ratio 1,54, dan assembly ratio 6,61.
Metode Boothroyd-Dewhurst menghasilkan indeks DFA 17,29%. Hasil analisis
menunjukkan bahwa desain secara umum sudah efisien, kecuali untuk assembly ratio yang
masih di atas ambang batas. Namun, hal ini dapat dipahami sebagai konsekuensi dari
kebutuhan teknis dan keterbatasan teknologi saat ini
Penelitian ini juga membahas perbandingan antara dua metode DFMA yang
digunakan untuk menganalisis efisiensi desain bracket assembly. Hasil analisis
menunjukkan bahwa perbedaan utama antara kedua metode tersebut terletak pada tingkat
informasi yang diperlukan dan metodologi analisis yang digunakan. Metode Lucas lebih
cocok diaplikasikan pada fase desain konseptual dalam siklus hidup produk, sementara
metode Boothroyd-Dewhurst lebih sesuai untuk digunakan setelah desain parametrik
produk telah ditetapkan.