Pertumbuhan penduduk di Kota Medan sangat tidak terkontrol sehingga
mengakibatkan beberapa permasalahan. Salah satunya adalah terhadap sistem
transportasi perkotaan yang menimbulkan kemacetan. Kemacetan di Kota Medan
diindikasikan oleh bertambahnya jumlah kendaraan yang tidak beriringan dengan
peningkatan volume jalan dengan ruas jalan yang tidak mengalami pertambahan
dan jaringan jalan memiliki rute yang pendek serta banyak persimpangan sehingga
menyebabkan perlambatan arus kendaraan terutama pada persimpangan seringkali
mengalami kemacetan, khususnya pada jam-jam sibuk yaitu pagi dan sore hari
disaat banyaknya aktivitas masyarakat untuk pergi/pulang bekerja. Penelitian ini
bertujuan untuk memodelkan pemilihan moda perjalanan masyarakat bekerja
berdasarkan potensi demand dalam pengembangan moda transportasi Light Rail
Transit (LRT) sebagai alternatif pengoperasian sistem angkutan masal di Kota
Medan. Pilihan alternatif moda dalam penelitian ini meliputi moda transportasi
kendaraan pribadi, transportasi online dan LRT. Penelitian ini menggunakan pe
metode analisis multinomial logit dengan software SPSS 27 untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi pemilihan moda, analisis probabilitas
dan sensitivitas serta mengetahui potensi demand perjalanan yang dapat dilayani
oleh LRT di Kota Medan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan
moda perjalanan pada model ini adalah jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendapatan
dan frekuensi perjalanan. Probabilitas moda alternatif yang diperoleh berdasarkan
pemodelan yang telah dilakukan yaitu LRT sebesar 45%, transportasi online
sebesar 8%, dan kendaraan pribadi sebesar 47%. Hasil sensitivitas berdasarkan
skenario yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemilihan moda alternatif LRT
paling sensitive dibandingkan moda alternatif lain. Potensi demand dalam
pengembangan moda transportasi Light Rail Transit (LRT) sebagai alternatif
pengoperasian sistem angkutan masal di Kota Medan adalah sebesar 36,5%.