digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK SYIFA NABILLA NASYWA
PUBLIC Dewi Supryati

PT Televisi Transfomrasi Indonesia, yang selanjutnya akan diesbut Trans TV, adalah stasiun televisi swasta di Indonesia yang didirikan pada tahun 2001. Saat ini, Trans TV memiliki kendala pada tayangan dokumenter. Kendala tersebut berupa share tayangan kategori dokumenter berada di bawah target perusahaan. Hal ini terjadi karena divisi produksi belum memiliki manajemen pengetahuan yang optimal. Padahal, dalam proses produksi tayangan sangat diperlukan pengetahuan baik tacit dan eksplisit dari masing- masing anggota tim yang terlibat. Hal tersebut dikarenakan dalam proses produksi tayangan umumnya memerlukan pengetahuan dan wawasan yang kreatif dan umumnya pengetahuan tersebut berjenis tacit yang dimiliki oleh setiap individu karyawan yang telibat dalam proses produksi tayangan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang mekanisme manajemen pengetahuan pada proses bisnis produksi tayangan dokumenter di Trans TV. Namun, perancangan mekanisme manajemen pengetahuan ini terbatas pada proses bisnis kritikal yang diprioritaskan oleh Trans TV. Penelitian dilakukan dengan model acuan Process Classification Framework oleh APQC (2022), model jenis pengetahuan oleh Liew (2007) serta Dalkir (2011), model proses manajemen pengetahuan terbitan APO (2020), model strategi dan metode manajemen pengetahuan Donoghue dkk. (1999), serta kriteria proses bisnis kritis Huxley (2013). Pengumpulan data dilakukan melalui proses wawancara mendalam dengan Executive Producer dan Quantitative Data Analysis Section Head Trans TV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Trans TV memiliki 18 proses bisnis terkait produksi tayangan dokumenter dengan kebutuhan pengetahuan yang beragam. Strategi dan metode manajemen pengetahuan yang cocok untuk masing-masing proses bisnis juga beragam. Namun, diketahui bahwa masih ada gap antara manajemen pengetahuan eksisting dan kondisi ideal. Berdasarkan gap tersebut, kemudian juga ditentukan satu proses bisnis dengan nilai kekritisan tertinggi untuk dirancang mekanisme manajemen pengetahuan yang dapat membantu Trans TV dalam memperbaiki proses produksi tayangan dokumenter.