digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permasalahan terkait air bersih dan sanitasi di Kecamatan Cimenyan masih belum mendapatkan penyelesaian yang memadai. Berdasarkan data yang terkumpul dari Yayasan Odesa Indonesia, keadaan sanitasi di 70 lokasi Kecamatan Cimenyan masih belum baik. Kondisi ini dinilai dapat berdampak buruk jika tidak segera diatasi karena dapat mengancam kesehatan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi terkait akses air bersih dan sanitasi di Kecamatan Cimenyan, pengaruhnya terhadap masalah penyakit yang timbul disana, mengetahui pengetahuan masyarakat mengenai sanitasi dan penerapannya di kehidupan sehari-hari, dan mencari strategi untuk meningkatkan akses air bersih dan sanitasi di Kecamatan Cimenyan. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan studi kuantitatif menggunakan kuesioner dengan sampel sebanyak 85 KK yang merupakan warga di Kecamatan Cimenyan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling, dan data akan disajikan menggunakan statistik deskriptif dalam bentuk tabel dan dan grafik. Uji chi-square dilakukan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dilakukan juga analisis SWOT untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari akses air bersih dan sanitasi di Kecamatan Cimenyan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang menyatakan bahwa kondisi akses air bersih di Kabupaten Cimenyan masih kurang baik adalah 57,6%, dan untuk kondisi sanitasi sebesar 43,5%. Warga Kecamatan Cimenyan kebanyakan sudah mempunyai sumber air bersih, tetapi 45,9% nya kekurangan air bersih dan lebih dari 50% mendapatkan air yang berbau dan berwarna. Penerapan sanitasi di Kecamatan Cimenyan sudah cukup baik. Hasil pengujian hubungan antara Kesehatan Masyarakat (Y) dengan Akses Air Bersih (X1), Sanitasi (X2), dan Pengetahuan Masyarakat (X3) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel independen dengan kejadian penyakit terkait air dan sanitasi. Data menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat di Kabupaten Cimenyan kondisinya kurang baik (54,1%), dimana masih ada responden yang tidak tahu akibat dari minum air keran tanpa dimasak dahulu, BABS, manfaat mencuci tangan yang baik dan benar, dan sebagainya. Strategi untuk meningkatkan akses air bersih dan sanitasi yang didapatkan yaitu meningkatkan kualitas dan ketersediaan toilet umum, meningkatkan swadaya masyarakat, mengadakan kegiatan penyuluhan terkait sanitasi secara rutin, meningkatkan peran pemerintah daerah dalam memfasilitasi akses air bersih, diadakan forum diskusi antar pemerintah daerah, dan penguatan kelembagaan dalam upaya pengendalian dan pengawasan kondisi akses air bersih dan sanitasi. Dari penelitian ini, didapatkan beberapa kasus warga yang meminum air keran tanpa dimasak terlebih dahulu. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian terkait variabel sumber air minum dan kualitas air minum serta kebiasaan mengolah air bersih sebelum dikonsumsi atau digunakan untuk memasak sehingga dapat diketahui pengaruhnya terhadap kejadian waterborne diseases. Didapatkan juga beberapa kasus yang menyatakan tingkat pendapatan warga kemungkinan berpengaruh dalam kurangnya edukasi. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian terkait variabel pendapatan warga dan pengaruhnya terhadap pengetahuan masyarakat terkait sanitasi.