Agroindustri merupakan salah satu sektor ekonomi yang memiliki potensi
besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan. Salah satu
komoditas yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai agroindustri adalah
gambir. Saat ini, Indonesia merupakan pemasok 80% gambir di dunia, dengan
produsen terbesarnya adalah Provinsi Sumatera Barat. Sangat disayangkan apabila
penguasaan pasar gambir ini tidak diimbangi dengan pengembangan usaha serta
pembuatan produk turunan yang memiliki nilai tambah. Maka dari itu, perlu dikaji
lebih dalam mengenai bagaimana komoditas gambir dapat dikembangkan menjadi
agroindustri untuk mendukung kesejahteraan ekonomi perdesaan. Untuk
memperoleh informasi yang lebih mendalam dan kontekstual mengenai prospek
pengembangan agroindustri gambir dan perannya dalam mendukung kesejahteraan
ekonomi perdesaan, maka penelitian ini membatasi wilayah studi menjadi lingkup
satu desa saja. Penelitian ini mengambil studi kasus di Nagari Talang Maur,
Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat; di mana perkebunan gambir
merupakan sumber pendapatan utama dari penduduknya. Nagari Talang Maur
merupakan salah satu desa sentra penghasil gambir terbesar yang 68% luas lahan
tanamnya dimanfaatkan untuk produksi gambir. Sayangnya, usaha gambir di
Nagari ini masih terbatas pada tahap budidaya (produksi gambir asalan/mentah),
belum sampai tahap agroindustri (produksi dan penjualan gambir olahan).
Penelitian ini menggunakan metode evaluasi ex-ante, yakni sebuah metode
evaluasi kebijakan yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang
sudah terjadi, sedang terjadi, dan mungkin terjadi untuk memberikan keluaran
berupa rekomendasi tentang “apa yang harus dilakukan” oleh para pemangku
kebijakan. Metode pengambilan data dilakukan melalui penelitian lapangan
(observasi dan wawancara) untuk memperoleh data primer kualitatif, serta melalui
penelusuran data sekunder berupa dokumen dan data statistik dari instansi
pemerintah daerah. Terkait dengan tujuan evaluasi ini, metode analisis kesenjangan
(gap analysis) dilakukan untuk mengetahui kesenjangan antara kondisi ideal dan
kondisi eksisting dari indikator potensi lokal dan peluang pengembangan yang
terkait dengan upaya pengembangan agroindustri gambir di Nagari Talang Maur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa kondisi eksisting dari
potensi lokal usaha gambir di lokasi penelitian, seperti kualifikasi tenaga kerja,
ketersediaan bahan baku, dukungan teknologi, permodalan usaha, manajemen
pengembangan, serta kemitraan usaha masih jauh dari kondisi ideal yang dapat
mendukung pengembangan agroindustri gambir. Sama halnya dengan kondisi
eksisting dari peluang pengembangan usaha gambir, yang meliputi aspek
pemasaran, peran/kebijakan pemerintah, dan daya saing yang juga masih belum
mencapai kondisi ideal. Maka dari itu, dibutuhkan strategi-strategi pengembangan
yang dirancang secara khusus dengan tujuan untuk mendorong agar aspek-aspek
potensi lokal dan peluang pengembangan tersebut mampu mencapai kondisi ideal
yang diharapkan dapat mendukung pengembangan agroindustri gambir di Nagari
Talang Maur yang berorientasi ekspor.