digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Merliani Nurfitriani
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Kurva Intensitas Durasi Frekuensi (IDF) adalah alat umum dalam analisis hidrologi berbagai skala spasial dan temporal, yang biasanya dianalisis dari data curah hujan stasiun. Karena data pengukur hujan atau data observasi tidak tersedia secara merata di seluruh dunia, data satelit telah menjadi alternatif yang tak terelakkan. Dalam studi ini, kurva IDF dihitung dari lima data satelit yang berbeda dengan jenis latensi rendah dan tinggi yang dibandingkan dengan curah hujan dari empat stasiun. Resolusi temporal data satelit adalah per jam, dan data stasiun adalah harian. Rumus parametrik standar digunakan dalam perhitungan IDF dan ekstrapolasi diterapkan ketika resolusi data tidak cukup untuk durasi yang dihitung. Ditemukan bahwa kesalahan IDF untuk masing-masing data satelit relatif besar dan meningkat secara eksponensial dengan durasi yang lebih singkat, nilai rata-ratanya cukup dekat dengan curah hujan stasiun. Ketidakpastian kurva rata-rata IDF untuk setiap periode ulang dianalisis lalu dihitung lebih lanjut sebagai galat dari deviasi standar dengan dua skema yang berbeda yaitu, relatif terhadap stasiun terdekat dan nilai rata-rata semua stasiun. Hasil menunjukkan bahwa standar deviasi berbeda dengan periode ulang dan stasiun. Namun, kesalahan relatif terhadap rata-rata stasiun cenderung lebih kecil. Misalnya, untuk data Stasiun Geofisika Bandung, nilai kesalahan berkisar antara 0 hingga 5 mm relatif terhadap rata-rata stasiun, sedangkan kesalahan untuk stasiun terdekat ke terdekat adalah dari 0 hingga 18,5. Meskipun data stasiun terbatas, penelitian ini menegaskan bahwa data curah hujan satelit dapat digunakan untuk memperkirakan IDF dalam hal ansambel rata-rata dari kumpulan data latensi rendah dan tinggi yang berbeda.