digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Niken Astari Anggraeni
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Niken Astari Anggraeni
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Niken Astari Anggraeni
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Niken Astari Anggraeni
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Niken Astari Anggraeni
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Niken Astari Anggraeni
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Niken Astari Anggraeni
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diketahui bahwa pasar modal merupakan industri yang menempati posisi terendah dalam hal tingkat literasi dibandingkan dengan industri jasa keuangan lainnya. PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sebagai satu-satunya bursa efek di Indonesia, harus menghadapi kompetisi untuk bersaing dengan industri jasa keuangan lainnya dalam hal meningkatkan tingkat literasi. Untuk meningkatkan level literasi pasar modal, BEI secara rutin menyelenggarakan kegiatan edukasi. Kegiatan edukasi merupakan proyek dari Divisi Pengembangan Pasar. Saat ini, Divisi Pengembangan Pasar BEI mempertimbangkan dua pilihan proyek besar untuk kegiatan edukasi yang akan menjadi alternatif dalam Tugas Akhir ini. Dari kedua pilihan proyek, penting untuk menentukan mana yang memberikan dampak maksimum dalam meningkatkan literasi pasar modal menggunakan Analytical Hierarchy process (AHP) mengingat AHP pada umumnya digunakan untuk menentukan prioritas proyek. Data yang digunakan dalam Tugas Akhir ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Para pengambil keputusan diminta untuk menentukan alternatif, kriteria, dan sub-kriteria kemudian melakukan penilaian terhadap tingkat kepentingan dari alternatif, kriteria, dan sub-kriteria menggunakan perbandingan berpasangan. Terdapat tiga (3) kriteria yaitu Exposure, Output, dan Impact, dengan delapan (8) sub-kriteria yaitu Frequency, Geographic, Media, Partnership, Participant, Awareness, New Investor, dan Cultural Change. Terdapat dua (2) alternatif yaitu Rebranding Kampanye “Yuk Nabung Saham” dan Pemilihan Duta Pasar Modal. Berdasarkan hasil dari AHP, dapat disimpulkan bahwa Participant merupakan sub-kriteria yang memiliki bobot tertinggi dan alternatif terbaik untuk BEI adalah Rebranding Kampanye “Yuk Nabung Saham” sebagai kegiatan edukasi yang memberikan dampak maksimum dalam meningkatkan literasi pasar modal di Indonesia.