digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Hertalina Anastassia Hasibuan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Hertalina Anastassia Hasibuan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Hertalina Anastassia Hasibuan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Hertalina Anastassia Hasibuan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Hertalina Anastassia Hasibuan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Hertalina Anastassia Hasibuan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Hertalina Anastassia Hasibuan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Emisi karbon merupakan salah satu tantangan bagi Indonesia. Kontribusi dari sektor energi adalah 56% dari total emisi karbon. Menghadapi tantangan tersebut, pemerintah Indonesia telah membuat target, berdasarkan Paris Agreement, untuk mengurangi emisinya dari tahun 2020 hingga 2030 sebesar 29% melalui upaya bisnis biasa dan sebesar 41% dengan bantuan pihak internasional dengan mengajukan Nationally defined Contribution (NDC) pada tahun 2015. Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060 atau lebih cepat melalui NDC ini. Lebih lanjut, pemerintah Indonesia menegaskan kembali komitmennya melalui Enhanced Nationally Recognized Contribution (ENDC) pada tahun 2022 untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% dibandingkan melalui upaya bisnis biasa pada tahun 2030 dan sebesar 43,2% dengan bantuan internasional. PT PLN (Persero) merupakan perusahaan sektor energi yang memproduksi tenaga listrik di Indonesia. Sebagai salah satu perusahaan di bidang energi, PLN juga mengeluarkan emisi karbon di Indonesia. Karena itu, PLN juga menargetkan untuk dapat mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060. PLN akan memprioritaskan peningkatan kapasitas listriknya dengan memanfaatkan energi bersih dalam mendukung ekonomi Indonesia dan pertumbuhan permintaan listrik berdasarkan skenario Net Zero Emissions. Skenario ini mencakup strategi dan inisiatif yang disebut “Eight Lighthouse Initiatives” pada transisi energi. Dalam pengambilan keputusan strategis dan kritis, di PLN, mekanisme four-eyes principle harus diterapkan. Mekanisme ini menjamin pengambilan keputusan di PLN dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan/keputusan desain dengan memperhatikan prinsip kepatuhan terhadap regulasi. Mekanisme ini diselaraskan dan disematkan dalam tiga lini model pertahanan. Lini pertama adalah pemilik risiko, lini kedua adalah fungsi manajemen risiko, dan lini ketiga adalah Internal Audit. Sebagai lini ketiga, Internal Audit bertanggung jawab untuk melakukan audit dan konsultasi atas penerapan pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata kelola di PLN. Berdasarkan International Professional Practices Framework (IPPF), ada empat kerangka kompetensi yang harus dimiliki Internal Audit. Kerangka kompetensi itu adalah profesionalisme, kinerja, lingkungan, kepemimpinan dan komunikasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman dan peran Internal Audit pada transisi energi dalam mencapai target nol emisi karbon. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif dilakukan melalui survei kuisioner yang diberikan kepada anggota Internal Audit di PLN, dan kuantitatif dilakukan melalui wawancara dengan responden yaitu anggota Internal Audit di PLN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum Internal Audit di PLN memahami apa itu transisi energi dan posisi Internal Audit dalam transisi energi di PLN. Namun demikian, dalam beberapa aspek, anggota Internal Audit masih membutuhkan pemahaman lebih lanjut terkait transisi energi di PLN. Hal ini juga menunjukkan bahwa realisasi peran Audit Internal dalam transisi energi masih perlu ditingkatkan untuk memastikan program dan memberikan kepastian bahwa proses yang dilakukan telah sesuai dengan aturan. Selain itu, pemahaman Internal Audit perlu lebih dikembangkan terkait transisi energi. Hal ini dikarenakan akses informasi terkait energi transisi saat ini masih perlu pengembangan. Maka dari itu, penelitian ini merekomendasikan untuk memaksimalkan informasi tentang transisi energi di Internal Audit melalui pelatihan, berbagi pengetahuan, dan kontribusi langsung pada transisi energi melalui kolaborasi.