digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Daniel Hamid
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Daniel Hamid
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Daniel Hamid
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Daniel Hamid
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Daniel Hamid
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Daniel Hamid
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Daniel Hamid
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Industri konstruksi merupakan industri kedua paling sedikit yang mengadopsi transformasi digital, meskipun merupakan salah satu industri tertua menurut studi McKinsey pada tahun 2016. Hal ini menjadi tantangan bagi industri ini karena merupakan industri padat karya dengan tingkat produktivitas rendah dan rendahnya efisiensi dalam penggunaan bahan baku. Kemajuan teknologi digital dalam konstruksi telah meningkat selama satu dekade terakhir dan membawa angin segar untuk mengatasi masalah ini. Demikian pula PT Konstruksi Membangun Negeri TBK (KMNI), perusahaan publik multinasional Indonesia yang telah berdiri selama 50 tahun, menghadapi masalah yang sama. Pendapatan dan profitabilitas KMNI telah menurun selama 5 tahun terakhir sebagai akibat dari tidak efisiensinya atau pemborosan dalam pendayagunaan tenaga kerja dan bahan baku yang mengakibatkan anggaran dan waktu pengerjaan yang terlampaui. Transformasi digital menjadi salah satu strategi untuk membalikkan keadaan dan membawa KMNI kembali ke masa kejayaannya. Penelitian ini dilakukan untuk menilai seberapa siap KMNI untuk bertransformasi dan strategi apa yang paling sesuai untuk KMNI. Penilaian awal kematangan digital menggunakan penilaian INDI 4.0 menunjukkan skor kesiapan KMNI adalah 2,03 atau kesiapan sedang, dengan beberapa area perbaikan. Sebuah rumah transformasi digital KMNI diusulkan sebagai pedoman bagi KMNI untuk melakukan transformasi digital. Rumah ini meliputi (1) atap sebagai penunjuk arah, (2) balok sebagai tujuan, sepasang pilar (3) proses yang mengadopsi lean construction 4.0 dan (4) teknologi sebagai enabler, dan (5) manusia sebagai pondasi. Untuk membangun rumah ini, telah disiapkan roadmap dengan rentang waktu lima tahun dan lima fase yang akan dijalankan, termasuk rencana implementasinya juga. Ketika rumah transformasi digital KMNI telah selesai dibangun, penulis meyakini bahwa KMNI telah mengubah cara beroperasinya perusahaan dan cara mengirimkan produk ke pelanggan mereka akan menjadi keunggulan kompetitif. Secara tidak langsung, hal itu akan meningkatkan pendapatan dan profitabilitas.