digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Skeptisme bahwa paradigma ekonomi saat ini dapat mengatasi tantangan dalam masyarakat yang sedang berlangsung, namun dihadapkan dengan kenyataan sumber daya alam yang semakin menipis. Inovasi muncul dalam diskusi pembangunan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengubah kebiasaan masyarakat, salah satunya inovasi berorientasi keberlanjutan atau Sustainability Oriented Innovation (SOI). Kampung Dago pojok merupakan sebuah kampung kota yang mencerminkan Kota Bandung sebagai Kota Kreatif. Kampung Dago Pojok merupakan kampung kreatif pertama yang berada di Kota Bandung. Fenomena Kampung Kreatif Dago Pojok menggambarkan konteks lain dari sustainability-oriented innovation (SOI), yang mengacu pada inovasi untuk mencapai keberlanjutan ekonomi melalui upaya yang meminimalisir degradasi lingkungan dan kesenjangan sosial. Konsep SOI yang melihat inovasi dan mempertimbangkan keberlanjutan dari perspektif sosial, lingkungan, dan ekonomi merupakan proses yang melibatkan pemangku kepentingan yang saling berinteraksi. Beberapa penelitian telah dilakukan berkaitan dengan implementasi SOI, namun penelitian-penelitian sebelumnya sebagian besar dilakukan di organisasi bisnis dan manajemen, dengan sedikit yang dibahas di nirlaba dan juga di program seperti kampung kreatif dan desa wisata. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi peran aktor dalam perkembangan Sustainability Oriented Innovation (SOI) di Kampung Kreatif di Kota Bandung, dengan studi kasus Kampung Kreatif Dago Pojok. Guna mengetahui hal tersebut pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yakni studi kasus, yang menekankan pada pengumpulan data dan analisis dengan menggunakan logika deduktif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua sumber data, yaitu data primer melalui wawancara serta observasi dan data sekunder. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan katagori aktor/stakeholder yang ikut berperan dalam proses perkembangan SOI terdiri dari 3 kelompok dengan 7 peranannya, yaitu kelompok kepentingan kunci yakni Rahmat Jabaril yang memiliki peranan sebagai inisiator, stimulator, dan impact extender. Selanjutnya kelompok pendukung yang terdiri dari Komunitas Taboo yang berperan sebagai concept refiner, Pemerintah RT/RW/Kota Bandung yang berperan sebagai contextii enabler, dan akademisi serta peneliti yang berperan sebagai educator. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis actor network theory (ANT), dapat disimpulkan bahwa antar aktor memiliki keterlibatan yang digambarkan melalui perspektif aktorjaringan untuk melihat interaksi yang lebih jelas dan hubungan antar aktor dan latar belakang mereka terlibat dalam pengembangan SOI di Kampung Kreatif Dago Pojok. Berdasarkan seluruh hasil analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan adanya peran aktor dalam perkembangan Sustainability Oriented Innovation (SOI) di Kampung Kreatif Dago Pojok. Penelitian ini dilakukan dengan sejumlah keterbatasan sehingga masih diperlukan penyempurnaan. ada beberapa saran yang dapat diberikan untuk studi lanjutan, yakni sebagai berikut. Di masa mendatang, penelitian lebih lajut dapat dilakukan dengan menganalisis beberapa pihak pemerintah dan menemukan alasan tidak menerapkan kolaborasi dengan pihak kampung kreatif dago pojok. Studi peran pentingnya teknologi dalam jaringan multi-aktor, sebagai alat mendata dan mendaftarkan sumberdaya utama