Skeptisme bahwa paradigma ekonomi saat ini dapat mengatasi tantangan dalam
masyarakat yang sedang berlangsung, namun dihadapkan dengan kenyataan
sumber daya alam yang semakin menipis. Inovasi muncul dalam diskusi
pembangunan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengubah
kebiasaan masyarakat, salah satunya inovasi berorientasi keberlanjutan atau
Sustainability Oriented Innovation (SOI). Kampung Dago pojok merupakan sebuah
kampung kota yang mencerminkan Kota Bandung sebagai Kota Kreatif. Kampung
Dago Pojok merupakan kampung kreatif pertama yang berada di Kota Bandung.
Fenomena Kampung Kreatif Dago Pojok menggambarkan konteks lain dari
sustainability-oriented innovation (SOI), yang mengacu pada inovasi untuk
mencapai keberlanjutan ekonomi melalui upaya yang meminimalisir degradasi
lingkungan dan kesenjangan sosial. Konsep SOI yang melihat inovasi dan
mempertimbangkan keberlanjutan dari perspektif sosial, lingkungan, dan ekonomi
merupakan proses yang melibatkan pemangku kepentingan yang saling
berinteraksi. Beberapa penelitian telah dilakukan berkaitan dengan implementasi
SOI, namun penelitian-penelitian sebelumnya sebagian besar dilakukan di
organisasi bisnis dan manajemen, dengan sedikit yang dibahas di nirlaba dan juga
di program seperti kampung kreatif dan desa wisata. Tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi peran aktor dalam perkembangan Sustainability Oriented
Innovation (SOI) di Kampung Kreatif di Kota Bandung, dengan studi kasus
Kampung Kreatif Dago Pojok. Guna mengetahui hal tersebut pendekatan penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yakni studi
kasus, yang menekankan pada pengumpulan data dan analisis dengan
menggunakan logika deduktif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
dua sumber data, yaitu data primer melalui wawancara serta observasi dan data
sekunder. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan katagori aktor/stakeholder yang
ikut berperan dalam proses perkembangan SOI terdiri dari 3 kelompok dengan 7
peranannya, yaitu kelompok kepentingan kunci yakni Rahmat Jabaril yang
memiliki peranan sebagai inisiator, stimulator, dan impact extender. Selanjutnya
kelompok pendukung yang terdiri dari Komunitas Taboo yang berperan sebagai
concept refiner, Pemerintah RT/RW/Kota Bandung yang berperan sebagai contextii
enabler, dan akademisi serta peneliti yang berperan sebagai educator. Selanjutnya
berdasarkan hasil analisis actor network theory (ANT), dapat disimpulkan bahwa
antar aktor memiliki keterlibatan yang digambarkan melalui perspektif aktorjaringan untuk melihat interaksi yang lebih jelas dan hubungan antar aktor dan latar
belakang mereka terlibat dalam pengembangan SOI di Kampung Kreatif Dago
Pojok. Berdasarkan seluruh hasil analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan adanya peran aktor
dalam perkembangan Sustainability Oriented Innovation (SOI) di Kampung Kreatif
Dago Pojok. Penelitian ini dilakukan dengan sejumlah keterbatasan sehingga masih
diperlukan penyempurnaan. ada beberapa saran yang dapat diberikan untuk studi
lanjutan, yakni sebagai berikut. Di masa mendatang, penelitian lebih lajut dapat
dilakukan dengan menganalisis beberapa pihak pemerintah dan menemukan alasan
tidak menerapkan kolaborasi dengan pihak kampung kreatif dago pojok. Studi
peran pentingnya teknologi dalam jaringan multi-aktor, sebagai alat mendata dan
mendaftarkan sumberdaya utama