digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Fadli Mulyadi.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Fenomena iklim seperti IOD (Indian Ocean Dipole) dan perubahan musim hujan yang dinamis memiliki dampak yang beragam pada ekosistem perairan. Salah satu dampak yang signifikan adalah peningkatan limpasan dari daratan ke badan air penerima dan pelimpasan sedimen yang berpotensi mengandung parameter organik dan nutrien dari Daerah Aliran Sungai (DAS) ke area muara sebagai hilir dari sungai. Hal ini terjadi di Muara Sungai Rokan, di mana pelimpasan sedimen meningkatkan kandungan nutrien dan menyebabkan pertumbuhan fitoplankton yang berlebihan, mengubah status trofik di muara sungai tersebut. Untuk memahami dan memantau kondisi perairan, penting dilakukan pemantauan kualitas perairan dan upaya perbaikan pengelolaan badan air penerima. Salah satu metode yang digunakan adalah melalui pemantauan status trofik dengan menggunakan bioindikator klorofil-a yang terdapat pada fitoplankton. Pengindraan jarak jauh dengan satelit MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer) telah dimanfaatkan untuk memantau variabilitas klorofil-a dan Suhu Permukaan Laut (SPL) di Muara Sungai Rokan. Hasil analisis terhadap data citra satelit menunjukkan bahwa konsentrasi klorofil-a di perairan Muara Sungai Rokan berkisar antara 2,501 – 7,3905 mg/m3 dengan kondisi status mesotrofik. Rentang SPL (Suhu Permukaan Laut) yang diamati adalah 29,22 – 32,14°C. Adanya kondisi eutrofik terdeteksi pada beberapa bulan, terutama pada bulan Desember. Kondisi eutrofik ini disebabkan oleh adanya wash-off akibat hujan yang terjadi pada periode SON (September-Oktober-November). Selain itu, terdapat lag-time yang memberikan efek simultan peningkatan status trofik pasca puncak musim hujan di Area Muara Sungai Rokan. Untuk mengatasi kondisi eutrofik yang berpotensi merugikan ekosistem perairan Muara Sungai Rokan, pengendalian badan air menjadi hal yang diperlukan. Tindakan pengendalian ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif dari pertumbuhan fitoplankton yang berlebihan dan perubahan status trofik di muara sungai tersebut. Dengan demikian, langkah-langkah pengelolaan terarah dan berkelanjutan perlu dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem perairan dan melindungi keanekaragaman hayati yang ada di Muara Sungai Rokan. Selain itu, pemantauan terus-menerus terhadap kualitas perairan dan perubahan kondisi iklim menjadi penting untuk mengidentifikasi tren jangka panjang dan perubahan dalam ekosistem perairan. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang interaksi antara iklim dan ekosistem perairan, langkah-langkah adaptasi yang tepat dapat diambil untuk melindungi dan menjaga kelestarian sumber daya alam yang ada di Muara Sungai Rokan dan daerah sekitarnya. Upaya pengendalian badan air perlu melibatkan berbagai pihak, termasuk otoritas lingkungan, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi pengelolaan tata guna lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk mengurangi erosi dan sedimentasi, penerapan teknik pengendalian erosi seperti penanaman vegetasi penahan tanah, dan pengelolaan limbah pertanian dan domestik untuk mengurangi muatan nutrien yang masuk ke sungai. Selain itu, edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem perairan juga perlu ditingkatkan. Melalui program penyuluhan dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, diharapkan akan tercipta kesadaran kolektif untuk melindungi dan melestarikan Muara Sungai Rokan. Dalam jangka panjang, upaya mitigasi perubahan iklim juga harus menjadi perhatian utama. Mengurangi emisi gas rumah kaca dan menerapkan kebijakan adaptasi iklim yang berkelanjutan dapat membantu mengurangi dampak fenomena iklim yang ekstrem dan menjaga kestabilan ekosistem perairan. Dengan langkahlangkah ini, diharapkan Muara Sungai Rokan dapat dipulihkan dari kondisi eutrofik dan menjaga keberlanjutan ekosistem perairannya. Pemantauan terusmenerus, penelitian, dan kerjasama lintas sektor akan menjadi penting dalam menghadapi tantangan lingkungan yang kompleks ini. Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa Muara Sungai Rokan akan tetap menjadi ekosistem perairan yang sehat, berkelanjutan, dan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dan keanekaragaman hayati di sekitarnya. Secara keseluruhan, fenomena iklim seperti IOD dan perubahan musim hujan yang dinamis memiliki dampak yang signifikan terhadap ekosistem perairan, terutama di Muara Sungai Rokan. Pemantauan kualitas perairan, pengendalian badan air, dan pemahaman yang lebih baik tentang interaksi antara iklim dan ekosistem perairan menjadi kunci dalam menjaga kelestarian dan keberlanjutan ekosistem perairan tersebut.