Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Industri tahu merupakan salah satu skala industri terbesar di Indonesia, dengan skala hingga 84.000 unit usaha. Dengan ini mereka menghasilkan sekitar 2610 kg limbah untuk setiap 80 kg tahu yang dihasilkan. Limbah cair tahu mengandung bahan organik yang terdiri dari protein dan lipid sekitar 40 – 60% (226,06mg/L hingga 434,78 mg/L), karbohidrat (25%-50%), dan lemak (10%). Ini lebih dari cukup nutrisi untuk memungkinkan mikroalga tumbuh. Mikroalga adalah spesies yang dapat tumbuh dalam tiga mekanisme yang berbeda, yaitu heterotrofik, autotrofik, dan mixotrofik. Heterotrof berarti dapat menghasilkan makanan sendiri tanpa adanya cahaya dan bergantung pada sumber karbon, seperti gula. Autotrof khususnya fotoautotrof mengacu pada kemampuan untuk menghasilkan makanan dengan adanya cahaya dan karbon dioksida. Mixotroph adalah kombinasi dari dua mekanisme di mana rezim terang dan gelap terjadi. Dengan membatasi nutrisi tertentu, mikroalga dapat menyebabkan peningkatan pertumbuhan dan peningkatan produksi lipid. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan mikroalga Chlorella pyrenoidosa, menganalisis dan mengoptimalkan konsentrasi biomassa dan lipid menggunakan perhitungan densitas optik panjang gelombang 680nm untuk perhitungan biomassa dan menggunakan metode Bligh & Dryer untuk mengekstrak lipid. Variasi dilakukan dengan pengenceran yang berbeda konsentrasi air limbah tahu pada 10%, 15%, dan 20% pada pH 7,5 pada suhu lingkungan konstan dengan adanya cahaya untuk mengidentifikasi jumlah kandungan nutrisi yang sesuai untuk pertumbuhan biomassa maksimum. Setelah mengidentifikasi kandungan nutrisi yang optimal, dilakukan variasi pH 6, 7, 8, dan 9 dengan pengenceran air limbah tahu yang optimum.