digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2023 TA PP ANEIRA KHANSA ANINDYA 1.pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

“Pirsa” adalah sebuah karya seni instalasi yang bertujuan untuk merepresentasikan fenomena panopticon pada media sosial Twitter. Dalam fenomena ini, para pengguna Twitter merasakan salah satu dampak negatif dari media sosial, yang salah satunya adalah diawasi secara konstan oleh anggota komunitas. Para anggota komunitas biasanya melakukan pemantauan satu sama lain untuk membatasi ruang gerak mereka—ideologi serta pendapat yang tidak sejalan dapat membuat seseorang dikeluarkan. Filter Bubble atau personalisasi konten juga merupakan salah satu imbas dari pemantauan yang terjadi, menjebak seseorang untuk melihat jenis tweet yang itu-itu saja. Karena itu, penulis melihat Twitter bagaikan sebuah bangunan panopticon yang dibalik. Anggota komunitas berperan sebagai narapidana yang memantau penjaga secara konstan. Individu yang dipantau pun akan terus merasa diperhatikan gerak-geriknya, sehingga sikap individu tersebut akan menyesuaikan dengan kemauan komunitasnya bahkan saat sedang tidak diawasi. Penulis melakukan proses penciptaan karya dengan melakukan kaji teori seni sebagai representasi, Teori Panopticon oleh Michel Foucault, dan Filter Bubble oleh Eli Pariser. Kemudian, cermin dua arah ditentukan sebagai medium utama karya demi penyampaian gagasan yang maksimal. Medium dipilih karena sifat reflektif pada satu sisi dan transparan pada sisi lainnya. Karya “Pirsa” kemudian diselesaikan sebagai instalasi berbentuk heksagon. Karya ini adalah upaya penulis dalam membuat visualisasi efek panopticon dalam Twitter ke dalam sebuah karya seni yang interaktif. Judul karya “Pirsa” dipilih untuk mewakili gagasan tentang efek panopticon dalam media sosial Twitter.