Beberapa Wilayah Indonesia sering mengalami visibilitas rendah salah satunya di
Wilayah Kertajati. Bandara Kertajati merupakan bandara internasional yang
terletak di Majalengka, Jawa Barat. Lokasinya terletak dekat dengan pegunungan
ciremai, salah satu gunung tertinggi di Jawa Barat. Kondisi topografi ini membuat
kertajati rentan terhadap kabut, terutama saat musim hujan. Berdasarkan data
METAR Januari 2022, wilayah Kertajati mempunyai perubahan visibilitas yang
signifikan disebabkan oleh kabut. Sehingga perlu adanya prediksi visibilitas lebih
lanjut.
Dalam penelitian ini, prediksi visibilitas dilakukan menggunakan Weather
Research and Forcasting (WRF) dan luaran dari WRF akan dilakukan estimasi
visibilitas dengan persamaan-persamaan diagnostik. Penelitian ini akan
mengevaluasi prediksi visibilitas pada dua kejadian visibilitas buruk yaitu tanggal
2 Januari 2022 dan 21 Januari 2022 dengan mempunyai nilai visibilitas minimum
200 meter. Terdapat 7 metode yang digunakan dalam memprediksi visibilitas di
bulan Januari 2022 pada wilayah Kertajati. Data yang digunakan penelitian ini
adalah data prediksi dari NCEP-GFS dan data observasi dari METAR. 7 metode
yang digunakan dalam estimasi visibilitas di Kertajati adalah parameterisasi Vis
RH-based terdapat 4 persamaan diagnostik, parameterisasi Vis LWC-based
terdapat 2 persamaan diagnostik, dan parameterisasi lainnya terdapat satu
persamaan diagnostik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada saat kejadian visibilitas rendah dari
dua kejadian, metode berbasis Relative Humidity (RH) cenderung mempunyai
perbedaan visibilitas yang besar dengan observasi hal ini dikarenakan variabel RH
yang digunakan pada persamaan estimasi kurang disimulasikan dengan baik oleh
WRF hal ini dapat dilihat dari nilai temperature depression pada model lebih
tinggi sehingga RH cenderung lebih rendah dan visibilitas bagus. Untuk metode
yang digunakan, pada saat visibilitas buruk cenderung overestimate
(parameterisasi Vis RH-based) dan cenderung underestimate (parametisasi Vis
LWC-based dan parameterisasi lainnya). Metode yang paling bagus pada kejadian
visibilitas buruk 1 dan 2 secara diurnal adalah metode Vis based RH_2
mempunyai RMSE yang lebih kecil yaitu 2824,87 meter dan 3537,76 meter.