digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengembangan ibu kota negara baru di Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang signifikan, dengan lebih dari 260.000 pekerja konstruksi dibutuhkan untuk konstruksi tahap 1 antara tahun 2022 hingga 2024. Untuk mendukung kesuksesan pembangunan ini, PT. XYZ menerima kesempatan untuk menyediakan layanan katering untuk 4.500 karyawan yang terlibat dalam membangun ibukota negara, yang dikenal sebagai Katering Nusantara. Melihat potensi dari katering industri dapat menjadi stimulan untuk pertumbuhan perusahaan, PT. XYZ memperluas lini produknya, dari hanya berfokus pada katering dalam pesawat menjadi katering industri. Ketika bisnis katering dalam pesawat sangat bergantung pada ketersediaan penerbangan dan infrastruktur penerbangan, segmen katering industri menawarkan lebih banyak fleksibilitas dan peluang untuk pertumbuhan melalui partisipasi dalam tender di berbagai pabrik di seluruh Indonesia. Sebagai bagian dari studi, analisis kelayakan finansial akan dilakukan untuk mengevaluasi investasi di Katering Nusantara, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya investasi dan uji kelayakan keuangan secara keseluruhan. Studi kelayakan finansial yang dilakukan dalam proyek ini untuk memungkinkan PT. XYZ menilai potensi risiko dan pengembalian yang terkait dengan proyek Katering Nusantara. Investasi Katering Nusantara akan menelan biaya Rp 5,126,140,000 dan akan didanai menggunakan utang dan ekuitas. Dalam riset tersebut mengungkapkan bahwa periode pengembalian 1,99 tahun, dengan Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 11.875.179.156, indeks profitabilitas 2,32, dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 43%, yang melampaui biaya modal 14,38%. Hal ini menunjukkan bahwa PT. XYZ harus melanjutkan pelaksanaan proyek Katering Nusantara. Pada saat yang sama, penting untuk dicatat bahwa kinerja keuangan proyek sensitif terhadap perubahan harga jual katering, menekankan perlunya optimalisasi biaya dan strategi penetapan harga alternatif untuk mengurangi potensi fluktuasi.