digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Peri-urbanisasi pada kota-kota besar yang berkembang pesat menunjukkan transformasi spasial dan sosial ekonomi. Transformasi fisik ditandai dengan adanya alihfungsi lahan pertanian menjadi lahan terbangun, sedangkan transformasi sosial ekonomi ditandai dengan adanya pertumbuhan kepadatan penduduk, bergesernya perekonomian dari sektor primer menjadi sektor sekunder dan tersier, serta menurunnya aktivitas pertanian. Penelitian ini berfokus pada proses terjadinya peri-urbanisasi di wilayah peri-urban Kabupaten Bandung dan Gowa. Kajian mengenai wilayah peri-urban sebagai zona transisi antara perdesaan dan perkotaan menjadi penting karena dalam proses peri-urbanisasi di setiap wilayah memiliki karakteristik dan tantangan tersendiri. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses peri-urbanisasi dan transformasi wilayah Peri-urban Kabupaten Bandung dan Gowa. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran yang meliputi analisis skoring, statistik deskriptif, dan analisis spasial. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan proses peri-urbanisasi yang terjadi di Wilayah Peri-urban Kabupaten Bandung dan Gowa. Peri-urbanisasi di Kabupaten Bandung terjadi akibat adanya kebijakan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur baru seperti jalan tol yang menarik investor untuk berinvestasi dalam pengembangan lahan seperti perumahan, industri, dan pergudangan. Dimana secara tidak langsung berdampak pada aspek sosial ekonomi pada wilayah tersebut. Sedangkan pada Kabupaten Gowa peri-urbanisasi terjadi akibat adanya perkembangan di pusat kota yang cukup pesat, sehingga pembangunan meluas ke wilayah peri-urban