digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Manajemen kinerja adalah pendekatan strategis dan terintegrasi untuk memberikan kesuksesan yang berkelanjutan kepada organisasi dengan meningkatkan kinerja karyawan yang bekerja di dalamnya dan dengan mengembangkan kemampuan tim dan kontributor individu. Salah satu metode yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan efektivitas karyawannya adalah metode penilaian kinerja. Proses remunerasi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) masih belum dapat dilakukan karena prosesnya belum siap. Dalam jangka waktu tertentu, hal ini berpotensi menyebabkan penurunan motivasi karyawan di perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan desain penilaian kinerja di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dan mengidentifikasi dampak yang dihasilkan dari penerapan penilaian kinerja terhadap motivasi bekerja di PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Pendekatan Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Pengetahuan (KBPMS) dipilih sebagai kerangka kerja yang diusulkan untuk PMS. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mengumpulkan data melalui observasi, studi pustaka, penyebaran kuesioner kepada 230 karyawan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan nilai 4-14, dan wawancara yang dilakukan di direktorat Human Capital dan Umum. Data hasil diskusi dan wawancara dalam penelitian ini akan dianalisis dengan Analysis Hierarchy Process (AHP), sedangkan data dari kuesioner akan dianalisis dengan Structural Equation Model-Partial Least Square (SEM-PLS) dengan software SMART PLS 3.0. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Data pendukung, proposal, dan rekomendasi yang diperoleh dari perusahaan didasarkan pada periode penilaian tahun 2021 dan 2022 dengan beberapa modifikasi. Selain itu, kerangka desain penilaian kinerja berfokus pada KBPMS untuk mendorong proses remunerasi dilakukan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Dalam menentukan kriteria, studi ini mengidentifikasi 26 indikator kinerja penting yang dikelompokkan ke dalam tiga perspektif untuk PT. Kereta Api Indonesia (Persero), memberikan dasar untuk model evaluasi kinerja dan pendekatan benchmarking kompetitif. Penerapan indikator-indikator tersebut akan memperbaiki sistem pengukuran kinerja perusahaan dan meningkatkan daya saing. Hasil analisis SEM-PLS menunjukkan bahwa variabel Gaji (X1) dan Jenjang Karir (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel Motivasi Kerja Karyawan. Desain penilaian kinerja dapat dijadikan pedoman dan acuan untuk mendorong pelaksanaan proses remunerasi. Upaya mengintegrasikan penilaian kinerja dengan sistem manajemen kinerja dapat dilakukan dengan desain penilaian kinerja berbasis KBPMS. Desain penilaian kinerja di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) melibatkan kriteria rekomendasi untuk setiap posisi, menggambar dari konsep Pengembangan Karir dan Rencana Karir. Penelitian ini dapat digunakan oleh seluruh pemangku kepentingan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dan anak perusahaannya untuk mendorong peningkatan kinerja perusahaan terutama pada peningkatan proses penilaian kinerja. Selain itu, juga dapat digunakan oleh pihak eksternal lainnya sebagai literatur yang berkaitan dengan sistem manajemen kinerja. Penelitian ini berkontribusi pada literatur akademik dengan mengusulkan indikator baru berdasarkan KBPMS untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan penilaian kinerja dan motivasi kerja karyawan.