Perpustakaan Digital ITB

Salah satu industri utamanya adalah pariwisata. Jumlah pulau di perairan Indonesia adalah 17.508, menurut informasi yang kami temukan secara online. Akibatnya, media sosial juga berdampak pada sektor pariwisata, khususnya bagaimana wisatawan mengakses dan menggunakan informasi tentang destinasi untuk kegiatan perencanaan perjalanan mereka. Hal ini menghadirkan tantangan penting bagi pemasar pariwisata dalam mempengaruhi sikap, persepsi, dan niat konsumen untuk menggunakan produk atau layanan. Menurut studi sebelumnya, banyak sektor terkait pariwisata saat ini menggunakan pemasaran influencer sebagai taktik pemasaran untuk mengiklankan tujuan wisata tertentu. Analisis Kinerja Penting dan Pemodelan Persamaan Struktural adalah dua metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data. Sampel terdiri dari 217 responden, yang berusia antara 18 dan 35 tahun, orang Indonesia yang senang bepergian, backpacking, atau bepergian sendiri, dan berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi pemasaran saat menggunakan micro-influencer marketing berdasarkan indikator pertimbangan dan preferensi pemasaran micro- influencer berdasarkan kredibilitas, kepercayaan, sikap influencer terhadap konten, serta fotografi dan videografi yang secara signifikan dapat mempengaruhi pengaruh positif terhadap minat pelanggan dan niat berkunjung. Oleh karena itu, penelitian ini juga melihat kemungkinan strategi pemasaran untuk bisnis Singgah atau pelaku bisnis lain yang bergerak di sektor ini. Industri pariwisata diharapkan mendapat manfaat dari penelitian ini.