13516060 Gloryanson Ginting.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Media sosial adalah platform komunikasi yang menjadi salah satu aspek kehidupan
manusia pada abad ke-21. Media sosial umumnya digunakan oleh pengguna untuk
menyebarkan konten baik dalam bentuk gambar maupun video. Masalah yang muncul
akibat media sosial adalah pelanggaran hak cipta dengan menyebarkan gambar maupun
video tanpa seizin pemilik hak cipta. Salah satu solusi untuk masalah tersebut adalah
penggunaan watermark untuk mempermudah proses identifikasi video yang memiliki
hak cipta di media sosial. Penggunaan teknik steganografi untuk menanamkan
watermark pada gambar maupun video disebut dengan watermarking. Singular Value
Decomposition (SVD) adalah salah satu algoritme watermarking yang memiliki
keunggulan berupa: kasat mata, tahan terhadap serangan, serta memiliki waktu
komputasi yang cepat. Hasil eksperimen pada penelitian ini menemukan bahwa proses
ekstraksi watermark algoritme SVD memiliki kualitas yang relatif rendah dengan nilai
rata-rata PSNR 16,5 dB. Hal ini dikarenakan kualitas watermark memiliki korelasi
dengan bitrate video yang digunakan. Penelitian ini juga mendapatkan bahwa algoritme
SVD memiliki ketahanan terhadap serangan noise, filter, dan compression. Selain itu,
hasil eksperimen menemukan bahwa algoritme SVD memiliki kinerja yang relatif baik
dengan waktu komputasi yang cepat dengan rata-rata waktu 7 menit 54 detik. Kinerja
algoritme ekstraksi watermark relatif cepat dengan waktu rata-rata yaitu 7,597 detik
untuk ekstraksi video tanpa serangan, 7,387 detik untuk ekstraksi video telah
mengalami serangan filter, 7,485 detik untuk ekstraksi video telah mengalami serangan
noise, dan 7,532 detik untuk ekstraksi video telah mengalami serangan compression.