ABSTRAK Imanuel Surya Sanjaya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Imanuel Surya Sanjaya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Imanuel Surya Sanjaya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Imanuel Surya Sanjaya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Imanuel Surya Sanjaya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Imanuel Surya Sanjaya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Imanuel Surya Sanjaya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
LAMPIRAN Imanuel Surya Sanjaya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Pertumbuhan penduduk yang menimbulkan peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang tinggi di Kota Bandung merupakan sebuah penyebab munculnya banyak permasalahan, salah satunya ialah kemacetan. Adanya Trans Metro Bandung(TMB) sebagai transportasi publik dapat menjadi solusi dari permasalah tersebut.. Terjadinya pandemi COVID-19 di Kota Bandung merubah banyak aspek kehidupan bagi masyarakatnya, salah satunya adalah dalam perilaku berpergian. Maka diperlukan adanya gambaran terkait perubahan perilaku dari masyarakat Kota Bandung untuk dapat melakukan pembenahan yang s(fatnya signffikan untuk dapat meningkatkan standar pelayanan dari moda TMB. Beberapa data yang dibutuhkan untuk dapat dilakukannya analisa tersebut ialah perubahan faktor pemilihan moda dari masyarakat Kofa Bandung pada kondisi sebelum dan sesudah pandemi COVID-19 dan pergeseran perilaku pergerakan apabila dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi COVID-19. Studi yang dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang berkaitan dengan pemilihan moda masyarakat dilakukan dengan metode analisis Chi-Square Cramer's V. Data yang diolah didapatkan dengan metode kusioner purposive sampling. Dihasilkan pada kondisi sesudah COVID-19 faktor yang berkaitan dengan pemilihan moda masyarakat Kola Bandung adalah faktor tujuan perjalanan(Pr 0,083, Cramer's V 0,2519), waktu total perjalanan(Pr 0,061, Cramer's V 0,2648), dan keamanan dan keselamatan(Pr 0,083,Cramer's V 0,2931) dari tidak adafaktor yang berkaitan apabila dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi COVID-19. Kemudian untuk mendapatkan pergeseran perilaku pengguna transportasi Bandung, pada studi ini dilakukan analisis Uji Wilcoxon. Dari uji yang dilakukan ditemukan adanya 3 perilaku yang berubah, yaitu waktu tunggu/mempersiapkan moda(Pr(b #- a): 0,0835), tarif perjalanan harian(Pr(b #- a): 0,0307), dan jumlah perjalanan mingguan(Pr(b #- a): 0,0898). Dari kedua data di atas dapat dilihat bahwa masih ada potensi yang ditingkatkan dari pelayanan moda TMB antara lain menambahkan jumlah armada, menyediakan jalur khusus TMB, adanya jadwal kedatangan dan keberangkatan yang akurat, memperketat pelaksanaan SOP halte dan kendaraan.