digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Arief Budiman
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

Perkembangan industri biasanya mengarah pada peningkatan yang signifikan dalam membangkitkan lalu lintas. Hal ini terjadi karena beberapa hal, antara lain: (i) peningkatan tenaga kerja dimana perkembangan industri seringkali mendatangkan lebih banyak lapangan kerja, yang menyebabkan peningkatan jumlah orang yang pergi ke dan dari kawasan industri; (ii) perkembangan industri dapat mengubah pola penggunaan lahan, yang mungkin meningkatkan lalu lintas di area atau zona tertentu dan menuju di zona lainnya. Perubahan pola guna lahan ini misalnya, area yang sebelumnya digunakan untuk pertanian dapat menjadi kawasan industri dengan volume lalu lintas yang jauh lebih tinggi. Pengaruh berikutnya adalah peningkatan tingkat pendapatan di mana perkembangan industri cenderung meningkatkan tingkat pendapatan lokal. Seiring dengan peningkatan pendapatan masyarakat, kepemilikan mobil seringkali meningkat, yang selanjutnya berkontribusi terhadap lalu lintas. Selanjutnya layanan industri, di mana industri juga mengarah pada pertumbuhan di sektor sekunder dan tersier seperti makanan, ritel, dan layanan lainnya. Ini juga menghasilkan lalu lintas tambahan karena karyawan dan pelanggan harus bolak-balik; Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji potensi bangkitan perjalanan dampak dari pembangunan industri besar dengan menggunakan Model Lowry untuk memprediksi permintaan perjalanan berdasarkan masukan dua komponen utama: lokasi zona dan besar tenaga kerja. Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap penumpang (penduduk dan pekerja) dan barang terletak di lokasi pemukiman tertentu, dan lahannya dibagi menjadi beberapa penggunaan yang berbeda. Dengan kombinasi Model/Tabel Input Output, Model Lowry dikaji dengan menganggap lahan sebagai faktor produksi tambahan selain tenaga kerja dan modal, sehingga mampu menggambarkan ruang distribusi penggunaan lahan dan bangkitan perjalanannya. Keluaran dari Model Lowry untuk estimasi lalu lintas memperhitungkan faktor peluruhan jarak (distance decay) dari perjalanan bekerja dengan menetapkan arus lalu lintas yang lebih rendah ke lokasi yang berjauhan. Artinya, prediksi volume lalu lintas antara dua lokasi akan lebih rendah jika jaraknya berjauhan dibandingkan dengan lokasi yang jaraknya lebih dekat. Hasil studi penelitian ini adalah kerangka perhitungan bangkitan dan tarikan perjalanan karena investasi dan berupa nilai distance decay untuk sector basis sebesar 0,2 dan nilai distance decay sector non-basis sebesar 2,2.