digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor yang menjadi andalan dalam perekonomian Indonesia. Maluku Utara memiliki cadangan mineral logam yang berlimpah, salah satunya adalah nikel. Selain itu pemerintah melakukan kewajiban peningkatan nilai tambah komoditas pertambangan. Industri smelter pengolahan nikel mulai beroperasi di Maluku Utara pada tahun 2021 dan 2022, sehingga menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi di maluku Utara meningkat sebesar 22,4%,. Hal ini menyebabkan perubahan struktur ekonomi di Provinsi Maluku Utara. Berdasarkan proyeksi tabel I-O 2022 dapat diketahui bahwa terjadi perubahan struktur perekonomian di Maluku Utara. Jika dilihat dari perubahan multiplier outputnya antara tahun 2016 dan 2022, sektor pertambangan mengalami penurunan sebesar -3,05% dan sektor industri pengolahan logam dasar sebesar -0,1%. Nilai tersebut menunjukkan keterkaitan sektor pertambangan mineral logam dan sektor industri pengolahan logam dasar tehadap sektor perekonomian belum memiki perubahan yang signifikan akibat dari laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Sektor pertambangan tetap berada pada kuadran IV dalam Tipologi Klassen yang berarti memiliki nilai Forward Linkage dan Backward Linkage di bawah satu, yang berarti sektor pertambangan belum memberikan efek keterkiatan antar sektor ekonomi yang kuat. Sedangkan industri pengolahan logam dasar berubah dari kuadran IV menjadi kuadran II yang artinya sektor industri pengolahan logam dasar menjadi sektor sektor potensial untuk di kembangkan, selain itu sektor potensial lainnya yang dapat dikembangkan adalah sektor informasi dan komunikasi, sektor pertanian, Sektor konstruksi mengalami perubahan nilai multiplier output dan forward linkages yang paling besar. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan laju pertumbuhan yang tinggi yang disebabkan oleh peningkatan ekspor dari hasil industri smelter memberikan efek positif terhadap peningkatan infrastruktur untuk pembangunan wilayah.