digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fauzi Amallul
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Fauzi Amallul
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Fauzi Amallul
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Fauzi Amallul
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Fauzi Amallul
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Fauzi Amallul
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Fauzi Amallul
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Fauzi Amallul
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Generasi Y dan generasi Z adalah kelompok generasi yang dominan di Indonesia saat ini. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menunjukkan bahwa jumlah generasi Y sekitar 69,78 juta jiwa atau sekitar 25,87% dari total penduduk Indonesia, sedangkan generasi Z sekitar 75,41 juta jiwa atau sekitar 27,94% dari total keseluruhan penduduk (BPS, 2020). Kedua generasi ini tumbuh di era teknologi, internet, dan media sosial yang mempengaruhi cara mereka berkomunikasi, belajar, bersosialisasi, dan bekerja. Generasi Y dan Z memiliki nilai-nilai, aspirasi, dan preferensi yang berbeda dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam memilih tempat tinggal. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara karakteristik sosialekonomi generasi Y dan Z dengan preferensi pemilihan hunian di Kota Bogor. Metode penelitian menggunakan teknik non probability sampling dengan convenience sampling. Jumlah responden sebanyak 219 yang terdiri dari generasi Y dan Z. Analisis dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis asosiasi dengan uji Chi-Square dan metode Creamer's V. Acuan teori yang digunakan adalah Residential Mobility, yang menjelaskan bagaimana individu memilih tempat tinggal berdasarkan preferensi dan kebutuhan mereka, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial-ekonomi seperti pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status perkawinan, dan jumlah anggota keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, karakteristik sosial-ekonomi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan preferensi pemilihan hunian generasi Y dan Z di Kota Bogor. Dari 35 analisis hubungan yang diuji, 22 analisis hubungan pada generasi Y dan 32 analisis hubungan pada generasi Z menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan. Jika ada hubungan, kekuatannya cenderung lemah. Generasi Y dan Z cenderung memilih hunian milik pribadi yang terletak di pusat kota, berbentuk rumah tapak dengan luas bangunan sekitar 80-150 meter persegi dan luas kaveling 200-600 meter persegi, serta memiliki setidaknya 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi. Kesimpulannya, preferensi pemilihan hunian generasi Y dan Z di Kota Bogor lebih dipengaruhi oleh preferensi pribadi daripada karakteristik sosial-ekonomi. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para pemangku kepentingan dalam merencanakan pengembangan hunian di Kota Bogor, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan tren pasar yang terus berkembang di kalangan generasi Y dan Z yang merupakan pasar potensial di masa depan.