ABSTRAK Ekkie Surya Ramadhan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT Surya merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang jasa fabrikasi dan manufaktur
lembar logam dengan sistem produksi job shop dan menerapkan budaya lean manufacturing
dalam mengelola proses bisnisnya. PT Surya tengah melakukan upaya perbaikan proses
bisnis untuk mengatasi tingkat keterlambatan pengiriman yang cukup tinggi pada tahun 2022
sebesar 44,54%. Internal Consultant PT Surya beranggapan bahwa salah satu aspek yang
berperan penting pada keterlambatan pengiriman adalah proses penanganan order Divisi
Pemasaran dan Penjualan PT Surya yang kurang produktif akibat dari adanya aktivitas kerja
tidak bernilai tambah yang menjadi bagian rutin dalam keseharian pekerja. PT Surya
kesulitan dalam mengidentifikasi dan menilai tingkat signifikansi dari pemborosan tersebut
dikarenakan tidak adanya panduan kerja yang jelas dan terstandar serta belum adanya alat
untuk menilai efisiensi aktivitas kerja pada proses terkait. Oleh karena itu, dibutuhkan
pemetaan dan perbaikan terhadap aktivitas kerja yang termasuk ke dalam proses bisnis
penanganan order Divisi Pemasaran dan Penjualan PT Surya. Pemetaan dan perbaikan
proses bisnis tersebut diharapkan dapat mengidentifikasi dan meminimalisasi pemborosan
yang terjadi serta memudahkan perusahaan dalam menentukan upaya perbaikan yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan efisiensi proses terkait.
Pemetaan dan perbaikan proses bisnis penanganan order Divisi Pemasaran dan Penjualan
PT Surya dilakukan dengan menggunakan metodologi model-based & integrated process
improvement (MIPI). Langkah pertama yang dilakukan dalam memetakan dan memperbaiki
proses bisnis adalah mengidentifikasi tujuan perbaikan proses bisnis yang dilakukan dengan
berdasar pada strategi perusahaan. Selanjutnya, dilakukan identifikasi dan pemetaan proses
bisnis existing divisi terkait melalui observasi langsung, in-depth interview, dan studi
dokumentasi dengan menggunakan workflow survey & process profile worksheet dan cross-
functional flowchart. Proses bisnis existing tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis
nilai tambah dan analisis multi-momen untuk menentukan unit proses bisnis kritis. Unit
proses bisnis kritis tersebut dipetakan dengan menggunakan diagram IDEF0 dan
diidentifikasi pemborosan serta permasalahan yang ada dengan menggunakan analisis
pemborosan dan analisis 5M. Selanjutnya, dilakukan penentuan akar masalah dengan
menggunakan 5 whys analysis. Akar masalah tersebut dijadikan dasar dalam menentukan
usulan perbaikan yang tepat untuk masing-masing unit proses bisnis kritis. Kemudian,
usulan perbaikan proses bisnis tersebut dipetakan ke dalam diagram IDEF0, workflow survey
& process profile worksheet, dan cross-functional flowchart usulan. Terakhir, dilakukan
perancangan rencana implementasi dengan menggunakan project charter.
Secara garis besar, usulan perbaikan yang diajukan adalah pembuatan dan penggunaan SOP
dan checklist, pembuatan dan penggunaan sistem informasi perusahaan, dan pemberian
pelatihan kepada pegawai. Usulan perbaikan tersebut diikuti dengan penambahan,
pengurangan, dan pengintegrasian proses bisnis penanganan order Divisi Pemasaran dan
Penjualan PT Surya. Berdasarkan usulan perbaikan yang dirancang, didapatkan proses bisnis
perbaikan yang lebih ramping dari yang sebelumnya berjumlah 113 tugas menjadi 106 tugas.
Selain itu, terdapat pengurangan proporsi aktivitas NVA sebesar 10,33% dan pengurangan
labor cost/day Divisi Pemasaran dan Penjualan PT Surya hingga Rp 82.081/pekerja/hari.