Sejalan dengan agenda nasional Indonesia untuk menambah kapasitas pembangkit
listrik baru sebesar 35.000 Megawatt untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,
pembangunan menara transmisi yang memadai sangat diperlukan. Dengan kondisi
topografi Indonesia yang heterogen, desain menara transmisi harus disesuaikan.
Penelitian ini mengusulkan perbaikan terhadap proses bisnis penentuan desain
menara transmisi yang sesuai. Kerangka Model-Based and Integrated Process
Improvement Methodology (MIPIM) kami terapkan untuk menyempurnakan proses
desain manual penentuan desain menara transmisi yang ada di PT. PLN
PUSENLIS. Mengikuti analisis yang cermat dari proses bisnis yang ada, kami
menemukan bahwa proses bisnis pada PLN PUSENLIS masih dilakukan secara
manual, yaitu pada proses screening catalogue untuk menentukan desain pondasi
optimal. Hal ini menyebabkan terhambatnya proses procurement pada PT. PLN dan
juga kerugian akibat vendor yang melakukan overpricing. Untuk menanggulangi
permasalahan tersebut, kami mengusulkan sistem pendukung keputusan untuk
meningkatkan dan mengotomatisasi proses penentuan desain fondasi. Dengan
menggunakan studi kasus, kami menunjukkan bahwa proposisi kami menawarkan
kinerja yang lebih baik dalam hal biaya, kualitas desain, dan kecepatan eksekusi
proses.