Daya dukung lingkungan semakin menyusut akibat perkembangan populasi dan
kegiatan manusia yang kurang memperhatikan lingkungan baik pada sektor
industri maupun domestik. Hal yang sama terjadi pada sumber daya air yang
kondisinya semakin memburuk sehingga diperlukan upaya pengelolaan. Salah
satu upaya dalam pengelolaan sumber daya air adalah analisis keberlanjutan
Daerah Aliran Sungai (DAS). Begitu juga dengan pengelolaan keberlanjutan
Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum menjadi penting karena berkaitan dengan
daya dukung lingkungan terhadap makhluk hidup yang pada akhirnya berkaitan
dengan kesejahteraan manusia terutama di Jawa Barat. Maka dari itu, penelitian
ini bertujuan untuk meninjau keberlanjutan lingkungan DAS Citarum Hulu
berdasarkan indikator kualitas air, kuantitas air, tata guna lahan, potensi erosi dan
keanekaragaman hayati/biodiversitas selama 10 tahun terakhir. Berdasarkan hasil
analisis kelima indikator tersebut diperoleh indeks kualitas air (NSF WQI) selama
periode 2013-2022 adalah berada pada level buruk (Skor WQI = 42,13), koefisien
regim sungai berada pada level baik (KRS = 49,31), indeks penggunaan lahan
berada pada level sedang (IPL = 59,15), indeks potensi erosi berada pada level
sangat buruk (IPE = 52,72), dan indeks biodiversitas berada pada level sangat baik
(H’ = 3,41). Sehingga didapat bahwa Indeks Keberlanjutan Lingkungan DAS
Citarum Hulu (IKCLH) berada pada level sedang dengan nilai sebesar 0,51.