digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Deby Oksela Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021 telah melanda permukiman warga di beberapa desa. Akibatnya, lingkungan tempat tinggal warga porak-poranda dan rumah rata dengan tanah sehingga tidak dapat ditempati kembali. Pemerintah bersama dengan para lembaga membangun tempat pengungsian di area evakuasi dan hunian sementara dan hunian tetap di area relokasi. Namun, pemindahan masyarakat ini menimbulkan kendala baru, seperti jarak yang terlalu dekat dengan gunung, masyarakat kehilangan mata pencaharian, dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut, tugas akhir ini dibuat dengan tujuan menganalisis kesesuaian area evakuasi dan relokasi berdasarkan standar peraturan yang berlaku. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan data geotagging, digitasi area, kondisi geografis, dan wawancara pihak terkait serta dokumen pendukung. Data tersebut diolah dan dianalisis kesesuaiannya terhadap standar peraturan yang berlaku dan diuji komparasi menggunakan metode SWOT. Hasil dari tugas akhir ini adalah informasi geospasial berupa kriteria standar area dan keterpenuhan kriteria. Kriteria dari area evakuasi sebanyak 8 kriteria (lokasi, topografi lahan, tenda, air bersih, pangan, toilet, akses perhubungan, dan fasillitas lainnya) dan area relokasi sebanyak 7 kriteria (lokasi, topografi, bangunan, air bersih, perhubungan, saluran irigasi, fasilitas lainnya). Masing-masing kriteria memiliki indikator dengan keterpenuhan kriteria area evakuasi sebanyak 14 indikator terpenuhi, 5 indikator cukup terpenuhi, dan 2 belum terpenuhi, serta 2 tidak terpenuhi sama sekali dan untuk area relokasi sebanyak 8 indikator terpenuhi, tidak ada indikator cukup terpenuhi, dan 4 indikator belum memenuhi. Selanjutnya, adanya rekomendasi peningkatan kualitas area evakuasi dan relokasi yang diharapkan dapat menjadi informasi maupun pertimbangan bagi pemerintah dalam pengadaan area evakuasi dan relokasi saat ini maupaun untuk yang akan datang.