Lapangan Thara telah diproduksikan secara primary sejak 1971. Kemudian produksi dilanjutkan secara sekunder dengan menginjesikan air ke dalam reservoir sejak tahun 1975. Faktor perolehan minyak bumi di lapisan Z saat ini adalah 8,7% yang dikategorikan sebagai formasi yang kurang berkembang. Manajemen memiliki dukungan kuat untuk mengerjakan rencana proyek dan eksekusi sebelum akhir kontrak 2021. Proyek tersebut menjadi perhatian dan termasuk dalam proyek unggulan dalam rencana bisnis karena faktor pemulihan reservoir yang kecil. Proyek ini diharapkan dapat menghasilkan nilai ekonomi yang baik menjelang akhir kontrak. Tujuan utama dari penelitian ini adalah memilih alternatif pengembangan lapangan yang menguntungkan dengan menggunakan analisis investasi proyek yang menghasilkan Net Present Value (NPV) dan nilai Discounted Profitability Index (DPI) tertinggi. Pemerintah Indonesia lebih memilih jumlah NPV tertinggi di antara alternatif pembangunan, sedangkan Kontraktor lebih memilih jumlah DPI tertinggi. Analisis investasi proyek dan analisis sensitivitas digunakan untuk menghitung keekonomian proyek dan mengurangi/mengelola risiko dan ketidakpastian. Semua perhitungan dan analisis investasi didasarkan pada ketentuan Production Sharing Contract (PSC) Blok Rokan dengan kontrak berakhir pada 2021. Risiko Rendah-Menengah dan Perolehan Optimal adalah proyek yang paling menarik dari pandangan kontraktor. Proyek ini memiliki DPI 1,22, lebih dari 1,2 yang merupakan DPI minimum yang dibutuhkan perusahaan. IRR/ROR adalah sekitar 41% yang jauh lebih tinggi dari hurdle rate. NPV proyek ini juga positif, sekitar $3,390 M berarti proyek tersebut dapat menghasilkan pendapatan yang positif. Payback periodnya sekitar 3,3 tahun. Pemerintah Indonesia memperoleh net share $103,689 M dengan NPV $44,186 M. Perhatian utama SKKMigas adalah seberapa besar proyek tersebut, sehingga akan berdampak tinggi terhadap pendapatan pemerintah. SKKMigas juga lebih memilih produksi dan cadangan yang tinggi, karena memiliki dampak ekonomi dan politik yang signifikan. Produksi yang tinggi akan menghasilkan lebih banyak uang bagi pemerintah dan secara politis akan memperkuat capaian kinerja SKKMigas.
Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa estimasi cadangan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap keekonomian proyek. Hal ini terlihat pada simulasi sensitivitas antara cadangan dengan NPV, IRR, dan DPI. Dengan demikian, tim proyek harus lebih memperhatikan estimasi cadangan. CAPEX lebih sensitif dibandingkan harga minyak karena nilai investasi yang tinggi dengan waktu yang terbatas.