Kemasan styrofoam menjadi jenis kemasan yang paling sering digunakan
untuk berbagai kebutuhan. Styrofoam memiliki beberapa kelebihan seperti mudah
dibawa, dapat mempertahankan kesegaran produk, utuh, tahan air serta memiliki
harga yang relatif lebih murah. Akan tetapi, styrofoam memiliki dampak yang
buruk bagi lingkungan karena dan bahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu,
diperlukan suatu kemasan pengganti styrofoam yang bersifat ramah lingkungan dan
aman bagi kesehatan yaitu biodegradable foam. Kemasan biodegradable foam
dibuat dari bahan alam seperti pati karena bersifat murah, tidak beracun, terbarukan,
dan mudah terurai. Biodegradable foam dari pati saja masih bersifat rapuh,
hidrofilik dan memiliki kekuatan mekanis yang rendah. Sehingga diperlukan bahan
pendukung lain yang dapat memperbaiki karakteristik tersebut seperti serat yang
diperoleh dari serbuk kulit jagung karena memiliki kadar selulosa yang tinggi yaitu
mencapai 44,08% serta lilin lebah yang bersifat hidrofobik untuk memperbaiki daya
serap air biodegradable. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh
penambahan lilin lebah terhadap karakteristik kemasan biodegradable foam
berbasis serbuk kulit jagung dan tapioka dengan metode thermopressing dan
menentukan besar konsentrasi lilin lebah yang optimal. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1(satu) faktor dan 6(enam) pengulangan.
Faktor yang digunakan adalah konsentrasi lilin lebah dengan 4(empat) level faktor
yaitu perlakuan BW1 dengan konsentrasi lilin lebah 1,8%, perlakuan BW2 dengan
lilin lebah 2,7%, perlakuan BW3 dengan konsentrasi lilin lebah 3,5%, dan
perlakuan BW4 dengan konsentrasi lilin lebah 4,4%. Variabel penelitian yang dianalisis adalah daya serap air, tingkat biodegradabilitas, kuat tarik, dan densitas.
Hasil penelitian menyatakan bahwa kombinasi serbuk kulit jagung, pati tapioka,
dan lilin lebah berpengaruh nyata terhadap nilai daya serap air, tingkat
biodegradabilitas, dan densitas akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai
kuat tarik. Perlakuan BW1 dengan konsentrasi lilin lebah 1,8% .merupakan
perlakuan optimum karena dapat menghasilkan daya serap air terendah yaitu
11,77%, tingkat biodegradabilitas tinggi yaitu 9,08%, kuat tarik tinggi yaitu 3,73
MPa, dan juga densitas rendah yaitu 0,47 g/cm3. Apabila dibandingkan dengan
standar biodegradable foam komersial merek Synbra Technology dan styrofoam
EPS Industry Alliance nilai daya serap air, tingkat biodegradabilitas, dan kuat tarik
lebih baik karena memiliki nilai daya serap air yang lebih rendah, tingkat
biodegradasi lebih besar, dan kuat tarik yang lebih besar. Akan tetapi, nilai
densitasnya masih jauh dari standar tersebut.