Stroberi (Fragaria vesca) merupakan salah satu buah yang digemari masyarakat
dan bernilai ekonomis tinggi di Jawa Barat. Sifatnya yang mudah rusak akibat
pola laju respirasinya yang tinggi disertai kandungan kadar airnya yang mencapai
91%, stroberi memerlukan teknik penanganan pascapanen yang baik.
Pengemasan menjadi salah satu teknik penanganan pascapanen yang berperan
penting dalam dunia food service. Modified atmosphere packaging (MAP)
merupakan teknik pengemasan dengan memodifikasi atmosfir udara yang
dikemas. Kemasan MAP stroberi dengan menggunakan alas styrofoam yang
dibungkus dengan plastic wrap umum dijumpai di supermarket yang disimpan
pada suhu dingin. Namun, penggunaan styrofoam secara kontinu telah
menimbulkan cemaran bagi lingkungan. Biofoam (biodegradable foam), salah
satu jenis foam alternatif yang dapat terdegradasi oleh air dan tanah terbuat dari
pati tapioka dan serbuk kulit jagung dengan metode pembuatan thermopressing.
Dalam penelitian ini, extruded polystyrene (EPS), biofoam (BF), dan biofoam
dengan konsentrasi zat aditif lilin lebah 4,2% (BFBW) digunakan sebagai alas
kemasan buah stroberi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis
pengemasan berbasis foam terbaik untuk menjaga kualitas stroberi selama masa
penyimpanan 10 hari pada suhu 4°C. Parameter yang diamati adalah derajat
keasaman (pH), total padatan terlarut (TPT), kenaikan susut bobot, evaluasi
hedonik, daya serap kemasan, dan kenaikan bobot kemasan. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis dengan uji ANOVA dengan taraf signifikasi 5% dan uji
lanjut Tukey HSD. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis kemasan
berpengaruh signifikan terhadap susut bobot, nilai hedonik stroberi, dan kenaikan
bobot kemasan. Kemasan biofoam tanpa tambahan zat aditif (BF) pada suhu
dingin menjadi jenis pengemasan terbaik bagi stroberi hingga hari ke-6 untuk
menjaga stabilitas nilai pH dan TPT, rata-rata susut bobot mencapai 15,74%, dan
dapat mempertahankan nilai hedonik stroberi yang unggul dari segi warna,
aroma, dan tekstur. Dari aspek kemasan, biofoam tanpa lilin lebah tidak
ditumbuhi mikroorganisme dan mampu melindungi stroberi dari kerusakan fisik
akibat proses transpirasi berlebih.