Optimasi produksi gas bumi sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi mulai dari energi domestik, industri, transportasi, maupun sektor lainnya. Salah satu masalah dalam optimisasi produksi gas bumi yang sering dijumpai adalah adanya liquid loading pada sumur gas. Meskipun sudah dikenal sebagai salah satu permasalahan produksi yang mungkin terjadi, tetapi bukan hal yang mudah untuk mengidentifikasinya. Diperlukan berbagai macam data mengidentifikasi terjadinya masalah liquid loading ini. Selain akibat kecepatan kritis dari air maupun gas, liquid loading juga bisa terjadi akibat peningkatan rasio air-gas akibat adanya akumulasi air pada saat produksi. Pendekatan untuk mencegah terjadinya liquid loading bisa dilakukan mulai dari pendekatan analitik, empirik, maupun numerik. Penelitian ini berfokus pada perforasi sebagai parameter krusial dalam optimisasi produksi dalam pencegahan masalah liquid loading. Perforasi memegang peranan penting dalam akumulasi produksi. Dengan keterbatasan waktu dan data, salah satu cara mencegah terjadinya liquid loading adalah dengan menggunakan model reservoir proxy. Keuntungan utama dari penggunaan model reservoir proxy adalah kemampuannya untuk memberikan hasil yang cepat selama proses optimasi. Dalam kasus ini, waktu komputasi yang rendah sangat berharga karena memungkinkan penggunaan metode optimasi yang berulang dengan efisiensi tinggi. Dengan model komputasi yang cepat, evaluasi berbagai skenario dan solusi alternatif dapat dilakukan dalam waktu singkat, mempercepat proses pengambilan keputusan. Hasil penelitian ini merupakan proxy model yang dapat digunakan secara cepat dan mudah untuk memprediksi akumulasi optimum produksi gas dari rasio perforasi dalam kondisi terdapat masalah liquid loading yang direpresentasikan dengan terdapatnya akumulasi air pada sumur gas.