Penyempurnaan peraturan kegempaan untuk mengakomodir peningkatan hazard
telah dilakukan dari masa ke masa dan tentunya berimplikasi pada semakin ketatnya
ketentuan detailing struktur pada peraturan jembatan. Evaluasi kerentanan seismik
perlu dilakukan untuk memastikan keamanan jembatan yang ada di Indonesia yang
sebagian besar berada di daerah rawan gempa, terutama yang dibangun dengan
peraturan versi lama yang kini sudah out-of-date. Pada studi ini dilakukan
pengembangan kurva fragilitas analitik terhadap peta bahaya gempa ter-update yang
menunjukkan besarnya nilai probabilitas suatu tingkat kerusakan yang terjadi pada
jembatan akibat berbagai level intensitas gempa. Analisis fragilitas dilakukan pada
berbagai periode konstruksi sejak sebelum era 1990 hingga sekarang dan secara lebih
holistik dilakukan berdasarkan variabilitas material aktual baja dan beton Indonesia
untuk penentuan ketidakpastian kapasitas struktur (?c).
Dari hasil analisis Incremental – Non Linear Time History Analysis, terlihat
pengaruh yang signifikan akibat parameter daktilitas terhadap kinerja jembatan.
Penampang pier dengan detailing pada kondisi ideal (fully confined) (era IV)
memberikan daktilitas yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi pier jembatan
pada era sebelumnya (partially confined). Dalam menahan beban gempa Peta
Gempa 2017 terbaru (7% probabilitas terlampaui dalam 75 tahun), tingkat kinerja
jembatan pada era SNI 2833:2016 adalah Elastic-Operational sedangkan untuk era
sebelumnya adalah Operational – Life Safety. Potensi kerusakan yang lebih berat
terjadi pada kejadian gempa dengan intensitas gempa yang lebih besar, yaitu untuk
probabilitas terlampaui >50%, nilai As = FPGA x PGA saat terjadinya kondisi
collapse pada jembatan Era I: 0,93 g; Era II: 1,03 g; Era III: 1,22 g; Era IV: 1,54
g. Terlihat bahwa penerapan ketentuan seismik terbaru mengurangi kerentanan
jembatan. Selanjutnya, analisis fragilitas jembatan spesifik (specific bridge fragility
curve) divariasikan terhadap parameter geometri (panjang bentang (L) dan tinggi
pier (h)) untuk menganalisis fragilitas jembatan generik (generic bridge fragility)
pada kelas yang sama (tipe pier, dek, pier to deck connection). Hal ini menjadi dasar
pembuatan peta risiko jembatan di Indonesia.