digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sabri Yongsi Putra
PUBLIC Open In Flip Book Rita Nurainni, S.I.Pus

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sebaran dan konsentrasi polutan PM2.5 yang disebabkan oleh interaksi kompleks topografi di wilayah Cekungan Bandung, dengan menggunakan simulasi numerik model WRF-Chem (Weather Research and Forecasting with Chemistry). Penelitian ini dilakukan sebagai respons terhadap masalah polusi udara yang signifikan di wilayah tersebut, yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang padat, pertumbuhan industri yang pesat dan lalu lintas kendaraan yang tinggi. Namun, belum banyak penelitian sebelumnya yang memperjelas sejauh mana topografi berperan dalam dampak polutan udara di Cekungan Bandung. Dalam penelitian ini, dilakukan tiga skenario simulasi dengan mengubah topografi menggunakan model WRF-Chem. Skenario pertama adalah simulasi kontrol dengan topografi tidak mengalami perubahan. Skenario kedua melibatkan modifikasi topografi di sebelah utara cekungan, sedangkan skenario ketiga melibatkan modifikasi topografi di sebelah selatan dan utara cekungan. Selanjutnya, dilakukan analisis terhadap pola angin dan konsentrasi PM2.5 dalam setiap skenario. Hasil simulasi menunjukkan bahwa topografi berperan penting dalam penyebaran polutan, modifikasi topografi dapat mengubah arah dan kecepatan angin serta distribusi PM2.5. Modifikasi topografi mampu membuka jalur aliran udara yang sebelumnya terhalang, sehingga PM2.5 dapat tersebar lebih luas dan merata. Selain itu, simulasi menunjukkan bahwa konsentrasi PM2.5 cenderung tinggi di daerah dengan kecepatan angin rendah atau zona yang terhalang oleh topografi. Skenario modifikasi topografi, khususnya skenario 2 dan 3, memiliki efek berbeda pada sebaran PM2.5, di mana modifikasi di sisi utara (skenario 2) meningkatkan konsentrasi PM2.5 di daerah pegunungan utara cekungan, sementara modifikasi lebih luas di sisi selatan dan utara cekungan (skenario 3) mengurangi konsentrasi PM2.5 di daerah selatan Cekungan Bandung. Selain itu, polutan PM2.5 cenderung terkonsentrasi di wilayah selatan Cekungan Bandung pada skenario kontrol, namun modifikasi topografi dapat mengubah pola sebaran polutan tersebut.