digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Museum merupakan salah satu bagian dari fasilitas publik yang memiliki banyak manfaat bagi masyarakat. Pada suatu museum tersimpan berbagai benda cagar budaya yang penting dalam perkembangan peradaban suatu bangsa. Antusiasme kunjungan masyarakat untuk berwisata ke museum semakin berkurang meski museum memiliki berbagai fungsi yang bermanfaat bagi masyarakat. Dalam perkembanganya, aspek fisik interior museum dipandang kurang menarik dan terkesan hanya sebagai pelengkap saja. Padahal aspek fisik dalam kaitanya dengan organisasi pelayanan (servicescape) memiliki peran yang besar dalam menentukan perilaku pengunjung museum. Secara sederhana, interior servicescape didefinisikan sebagai dampak dari aspek-aspek fisik lingkungan interior terhadap aktivitas dan perilaku pengunjung (overt behavior). Dari paparan tersebut, maka diperlukan suatu penelitian yang membahas mengenai analisis aspek interior servicescape terhadap perilaku pengunjung. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu mengetahui aspek interior servicescape yang lebih dominan atau berperan penting dalam mempengaruhi perilaku pengunjung museum. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data penelitian diperoleh baik dari studi literatur maupun hasil observasi movement flow dan wawancara dengan beberapa ahli. Kontribusi dari penelitian ini yaitu mengisi gap dari penelitian terdahulu, dimana dengan lebih spesifik penelitian ini membahas mengenai aspek interior servicescape yang lebih dominan dalam mempengaruhi perilaku pengunjung museum. Setelah dilakukan analisis data penelitian, terdapat temuan berupa aspek interior servicescape yang lebih dominan dalam mempengaruhi perilaku pengunjung museum yaitu aspek personal artifacts. Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu hanya mengkaji aspek interior servicescape berupa layout interior (denah tata letak), furnishings (perabot), signage (rambu petunjuk), personal artifacts (artefak), dan style of décor (gaya desain ruangan). Aspek interior servicescape lainya seperti temperature, air quality, noise, music, odor, equipment, dsb dapat dikaji pada penelitian lanjutan.