Kondisi industri konstruksi yang berkembang menuntut kontraktor harus siap
bersaing dan memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif. Namun, segmen pasar
yang dikuasai oleh kontraktor kualifikasi kecil sangat tidak sebanding dengan
jumlah perusahaan yang ada. Keadaan ini menyebabkan persaingan usaha di pasar
konstruksi kualifikasi kecil menjadi ketat, bahkan tidak sehat dan terdistorsi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan yang
menentukan daya saing kontraktor kualifikasi kecil dengan metode uji komparatif,
uji reliabilitas, Relative Importance Index (RII), analisis statistik (rata-rata, standar
deviasi, variansi) dan analisis korelasi;serta menyusun strategi untuk meningkatkan
daya saing dengan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).
Objek penelitian ini adalah kontraktor kualifikasi kecil di Kota Bandung yang
diminta untuk menilai tingkat keberpengaruhan variabel-variabel penentu daya
saing dari berbagai literatur dengan menggunakan metode kuesioner. Dari hasil
pengolahan data diperoleh 59% dari total 87 variabel atau 51 variabel dinilai
berpengaruh. Berdasarkan metode RII diperoleh 10 faktor paling dominan yang
menentukan daya saing yaitu keterampilan pekerja, kemampuan pengelolaan
keuangan, kemampuan perusahaan menyesuaikan pasar, pembelajaran
berkelanjutan perusahaan, kemampuan menghasilkan kualitas pekerjaan sesuai
harapan owner, investasi dan komitmen untuk berinovasi, citra industri atau
pemangku kepentingan, produktivitas pekerja, pengendalian mutu, serta metode
produksi/konstruksi. Berdasarkan analisis SWOT diperoleh 5 strategi peningkatan
daya saing yaitu strategi diferensiasi, strategi kontraktor spesialis bidang pekerjaan
tertentu, strategi joint operation atau subkontraktor, strategi kontrak payung
pasokan material, serta strategi marketing, yang didetailkan dalam 51 rekomendasi
langkah tindakan untuk meningkatkan daya saing kontraktor.