digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jumlah pelajar di DKI Jakarta sebanyak 1,9 juta orang atau setara dengan 15.21% dari 10,6 juta orang penduduk DKI Jakarta. Dengan asumsi tiap pelajar melakukan 2 perjalanan harian (pergi-pulang sekolah) maka terjadi sekitar 3,8 juta perjalanan per hari yang dilakukan oleh pelajar di DKI Jakarta, angka tersebut senilai dengan 16.24% dari total perjalanan harian di DKI Jakarta. Tingginya penggunaan kendaraan pribadi baik secara mandiri maupun diantar orang tua serta masih minimnya penggunaan moda Bus Sekolah, Angkutan Umum dan khususnya Non-Motorized Transport oleh pelajar dalam melakukan perjalanan sekolah, penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemodelan pilihan moda perjalanan pelajar untuk dapat merumuskan strategi dan kebijakan guna meningkatkan Non-Motorized Transport (berjalan atau bersepeda) di kalangan pelajar DKI Jakarta. Penelitian ini melibatkan 573 orang pelajar sebagai responden berdasarkan stratified random sampling yang berasal dari 12 SMP, 4 SMA dan 6 SMK di 8 kecamatan Jakarta Pusat. Pengisian kuesioner dilakukan dengan tatap muka secara langsung. Metode pengumpulan data stated preference dengan 4 moda, 9 atribut, 2 level atribut dan 8 skenario. Pilihan moda eksisting 573 pelajar adalah Bus Sekolah 2.27% pelajar, NonMotorized Transport 18.67%, Kendaraan Pribadi 61.61% dan Angkutan Umum 17.45%. Faktor-faktor yang berpengaruh pada pilihan moda eksisting pelajar adalah jenis kelamin, jenjang sekolah, ukuran keluarga, uang jajan, pekerjaan orang tua, jarak rumah ke sekolah, waktu perjalanan, kepemilikan kendaraan bermotor dan kepemilikan sepeda. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh pada pemilihan moda preferensi adalah fasilitas sepeda gratis, Rute Aman Selamat Sekolah, waktu tempuh Bus Sekolah, waktu tempuh Angkutan Umum dan biaya Kendaraan Pribadi, usia, jenjang sekolah, kepemilikan kendaraan bermotor, kepemilikan SIM dan uang jajan siswa. Pilihan moda preferensi berdasarkan 8 skenario, penggunaan Bus Sekolah dipilih oleh 33.79% pelajar, Non-Motorized Transport 27.79%, Kendaraan Pribadi 23.60% dan Angkutan Umum 14.81%. Non-Motorized Transport mayoritas dipilih responden pada skenario 5 mencapai 75.57% dengan variabel tersedianya fasilitas sepeda gratis, Rute Aman Selamat Sekolah (RASS) bersama-sama dan waktu tempuh 30 menit, hal ini menjadi indikator bagaimana strategi untuk peningkatan penggunaan moda Non-Motorized Transport dikalangan pelajar dengan menghadirkan kedua faktor sepeda gratis dan RASS secara bersamaan. Hal ini dibuktikan juga dengan pernyataan 57.08% pelajar yang menggunakan kendaraan bermotor pasti mau berpindah moda dengan bersepeda jika sepeda gratis dan RASS telah tersedia, serta sebanyak 59,01% pelajar menyatakan pasti mau berjalan kaki jika RASS dan waktu tempuh berjalan tidak lebih dari 30 menit.