Jumlah pelajar di DKI Jakarta sebanyak 1,9 juta orang atau setara dengan 15.21% dari 10,6
juta orang penduduk DKI Jakarta. Dengan asumsi tiap pelajar melakukan 2 perjalanan
harian (pergi-pulang sekolah) maka terjadi sekitar 3,8 juta perjalanan per hari yang
dilakukan oleh pelajar di DKI Jakarta, angka tersebut senilai dengan 16.24% dari total
perjalanan harian di DKI Jakarta. Tingginya penggunaan kendaraan pribadi baik secara
mandiri maupun diantar orang tua serta masih minimnya penggunaan moda Bus Sekolah,
Angkutan Umum dan khususnya Non-Motorized Transport oleh pelajar dalam melakukan
perjalanan sekolah, penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemodelan pilihan moda
perjalanan pelajar untuk dapat merumuskan strategi dan kebijakan guna meningkatkan
Non-Motorized Transport (berjalan atau bersepeda) di kalangan pelajar DKI Jakarta.
Penelitian ini melibatkan 573 orang pelajar sebagai responden berdasarkan stratified
random sampling yang berasal dari 12 SMP, 4 SMA dan 6 SMK di 8 kecamatan Jakarta
Pusat. Pengisian kuesioner dilakukan dengan tatap muka secara langsung. Metode
pengumpulan data stated preference dengan 4 moda, 9 atribut, 2 level atribut dan 8
skenario. Pilihan moda eksisting 573 pelajar adalah Bus Sekolah 2.27% pelajar, NonMotorized Transport 18.67%, Kendaraan Pribadi 61.61% dan Angkutan Umum 17.45%.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada pilihan moda eksisting pelajar adalah jenis kelamin,
jenjang sekolah, ukuran keluarga, uang jajan, pekerjaan orang tua, jarak rumah ke sekolah,
waktu perjalanan, kepemilikan kendaraan bermotor dan kepemilikan sepeda. Sedangkan
faktor-faktor yang berpengaruh pada pemilihan moda preferensi adalah fasilitas sepeda
gratis, Rute Aman Selamat Sekolah, waktu tempuh Bus Sekolah, waktu tempuh Angkutan
Umum dan biaya Kendaraan Pribadi, usia, jenjang sekolah, kepemilikan kendaraan
bermotor, kepemilikan SIM dan uang jajan siswa. Pilihan moda preferensi berdasarkan 8
skenario, penggunaan Bus Sekolah dipilih oleh 33.79% pelajar, Non-Motorized Transport
27.79%, Kendaraan Pribadi 23.60% dan Angkutan Umum 14.81%.
Non-Motorized Transport mayoritas dipilih responden pada skenario 5 mencapai 75.57%
dengan variabel tersedianya fasilitas sepeda gratis, Rute Aman Selamat Sekolah (RASS)
bersama-sama dan waktu tempuh 30 menit, hal ini menjadi indikator bagaimana strategi
untuk peningkatan penggunaan moda Non-Motorized Transport dikalangan pelajar dengan
menghadirkan kedua faktor sepeda gratis dan RASS secara bersamaan. Hal ini dibuktikan
juga dengan pernyataan 57.08% pelajar yang menggunakan kendaraan bermotor pasti mau
berpindah moda dengan bersepeda jika sepeda gratis dan RASS telah tersedia, serta
sebanyak 59,01% pelajar menyatakan pasti mau berjalan kaki jika RASS dan waktu tempuh
berjalan tidak lebih dari 30 menit.