BAB 1 Fajriana Nur Malahayati Sukma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Fajriana Nur Malahayati Sukma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Fajriana Nur Malahayati Sukma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Fajriana Nur Malahayati Sukma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Fajriana Nur Malahayati Sukma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Fajriana Nur Malahayati Sukma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
ABSTRAK Fajriana Nur Malahayati Sukma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
LAMPIRAN Fajriana Nur Malahayati Sukma
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang berkontribusi pada
peningkatan perubahan iklim dan juga sektor yang rentan terhadap dampak
perubahan iklim. Untuk mengatasi hal ini terdapat prinsip Climate-Smart
Agriculture atau Pertanian Cerdas Iklim, prinsip ini dipakai dalam salah satu
program pemerintah yaitu SIMURP. Kondisi perubahan iklim merupakan
permasalahan yang harus diselesaikan bersama. Dengan begitu, aktor pertanian
seperti petani, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Dinas Pertanian Kabupaten
Subang serta Pemerintah Desa Ciberes pada pelaksanaan program ini memiliki
peran penting dalam penerapan CSA di program SIMURP. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi kapasitas aktor pertanian dalam penerapan CSA pada
program SIMURP dengan studi kasus di Desa Ciberes, Kecamatan Patokbeusi,
Kabupaten Subang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan data pada penelitian ini dilakukan
dengan penyebaran kuesioner kepada petani dan wawancara pada perwakilan
BPP, Dinas Pertanian, dan Pemerintah Desa Ciberes. Teknik pengambilan sampel
pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif, analisis konten serta
analisis SWOT. Identifikasi kapasitas aktor berdasarkan persepsi, kapasitas modal
manusia, serta modal sosial yang dimiliki aktor pertanian. Hasil studi menemukan
bahwa setiap aktor memiliki persepsi positif terhadap kesadaran perubahan iklim
dan penerapan CSA. Ditemukan beberapa kapasitas aktor yang masih belum
optimal berkaitan dengan peran pemerintah Desa serta budaya pertanian
konvensional. Dengan itu, disusun strategi yang dapat diupayakan oleh setiap
aktor untuk mendukung peningkatan kapasitas dalam penerapan CSA di Desa
Ciberes contohnya dilihat dari kapasitas modal manusia seperti penguatan
wawasan mengenai CSA dan peran setiap aktor pertanian. Sementara strategi
kapasitas modal sosial dapat didukung dari penyelarasan kebijakan pusat-daerah,
penguatan jaringan dan kolaborasi antar aktor.