digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yudhistira Arya Pramaditya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Yudhistira Arya Pramaditya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Yudhistira Arya Pramaditya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Yudhistira Arya Pramaditya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Yudhistira Arya Pramaditya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Yudhistira Arya Pramaditya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Yudhistira Arya Pramaditya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Yudhistira Arya Pramaditya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Paradigma pembangunan lama yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi berkontribusi terhadap pesatnya pertumbuhan kawasan-kawasan perkotaan di dunia—termasuk DKI Jakarta beserta wilayah suburbannya—yang juga membawa permasalahan-permasalahan signifikan dalam aktivitas pada kawasan perkotaan, seperti pengelolaan sampah. Pergeseran paradigma pembangunan yang kemudian terjadi menghadirkan berbagai upaya yang ditujukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dalam konteks pengelolaan sampah dan Kawasan Metropolitan Jakarta, salah satu upaya terwujud melalui pengembangan TPPAS Lulut Nambo di Desa Lulut, Kabupaten Bogor yang dibangun untuk melayani empat kabupaten/kota di Kawasan Metropolitan Jakarta—Kota Depok, Bogor, dan Tangerang Selatan, serta Kabupaten Bogor itu sendiri. TPPAS ditargetkan untuk mengatasi permasalahan persampahan dengan mengolah sampah menjadi produk jual yang bernilai ekonomi—sebuah indikasi terhadap orientasi keberlanjutan. Kegiatan yang berlangsung di fasilitas tersebut tentunya tidak berjalan sendirian, melainkan juga berkaitan dengan upaya lainnya yang dilakukan di tingkat kabupaten/kota. Oleh karenanya, penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi pendekatan pembangunan berkelanjutan—strong atau weak sustainability—yang terkandung dalam pengelolaan sampah pada konteks pengembangan TPPAS Lulut Nambo dan pelaksanaan pengelolaan sampah di Kota Depok, mempertimbangkan kondisi pengelolaan sampah di kota tersebut yang paling mengkhawatirkan di antara kabupaten/kota lainnya yang dilayani oleh TPPAS. Penelitian ini dilakukan dengan metode campuran. Analisis kualitatif digunakan untuk merumuskan dan mengelompokkan kriteria dan indikator pengelolaan sampah serta untuk merumuskan rekomendasi strategi pengolaan sampah. Adapun analisis kuantitatif digunakan untuk memberikan skor penilaian terhadap pelaksanaan pengelolaan sampah di wilayah studi. Hasil penelitian berhasil mengelompokkan 43 indikator pengelolaan sampah berkelanjutan ke dalam 15 kriteria, yang kemudian digunakan sebagai acuan penilaian pelaksanaan pengelolaan sampah dan perumusan rekomendasi strategi. Lebih lanjut, penelitian mengindikasikan bahwa pelaksanaan pengelolaan sampah yang terjadi sudah menunjukkan orientasi keberlanjutan yang cenderung mengandung prinsip-prinsip strong sustainability (SS), dengan skor 120 yang 60% di antaranya merupakan kontribusi indikator-indikator SS. Selain itu, penelitian juga merumuskan 36 rekomendasi strategi serta mengidentifikasi tiga permasalahan utama yang memerlukan penanganan prioritas: 1) Upaya pengurangan, pendauran, dan pemanfaatan kembali sampah; 2) Penanganan dan pengolahan sampah; dan 3) Pelibatan pemangku kepentingan.