digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dengan adanya pandemi covid-19 yang melanda Indonesia pada awal tahun 2020 meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Unit farmasi di rumah sakit juga merupakan penyumbang biaya yang cukup besar, sehingga harus dapat dikelolah dengan baik agar dapat meringankan biaya rumah sakit dan juga dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Tulisan ini akan membahas tentang produk-produk yang mengalami stok berlebih dan kekurangan stok yang akan disebut dengan perbedaan persediaan pada akhirnya akan berpengaruh pada tingkat pelayanan terhadap pelanggan. Akar masalah pada tulisan ini dikaji dengan menggunakan metode Current Reality Tree (CRT) sehingga ditemukan terdapat tiga akar masalah yaitu, pemasok yang kehabisan stok, tidak terprediksinya permintaan yang tinggi, sistem manajemen persediaan yang kurang baik. Tulisan ini akan berfokus pada sistem manajemen persediaan yang kurang baik. Data yang akan digunakan adalah data berdasarkan wawancara dengan pekerja di unit farmasi dan juga data penjualan beserta stok dari Februari 2021 sampai Juli 2021. Data-data ini digunakan untuk meningkatkan service level dan juga memberikan manajemen inventory yang lebih baik. Tulisan ini menggunakan continuous review policy dan EOQ untuk melihat dan membandingkan antara persediaan yang ada dengan persediaan hasil hitungan. Selanjutnya tulisan ini juga akan memberikan cara perhitungan berulang dengan menggunakan ABC analisis guna meningkatkan akurasi perhitungan stok. Hasil dari penulisan ini rumah sakit XYZ dapat melakukan penghematan persediaan sampai 1.317.743.727 rupiah dengan metode Q dan juga dapat meningkatkan tingkat pelayanan (Service level) dari 75,64% menjadi 95%. Semua solusi yang diberikan diharapkan dapat menyelesaikan masalah kekurangan stok dan kelebihan stok yang dialami oleh rumah sakit XYZ.