Pertanian merupakan salah satu sektor unggulan di Indonesia. Salah satu pertanian hortikultura di Indonesia adalah wortel yang ditanam di daerah Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Wortel di Jawa Barat dapat menghasilkan 152.000 ton selama satu tahun. Permasalahan yang dihadapi dalam bisnis pertanian adalah harga yang tidak menentu, biaya yang semakin meningkat dan cuaca yang tidak menentu sehingga dari aspek ini tidak dapat memaksimalkan hasil pertanian. Hasil pertanian tidak selalu baik karena faktor-faktor tersebut sehingga perlu adanya pengembangan pertanian dengan cara pengembangan produk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pengembangan produk dari wortel yang reject namun dapat diolah kembali sehingga mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi. Terdapat dua produk dari pengolahan wortel, yaitu tepung wortel dan wortel beku. Kedua produk ini diharapkan dapat meningkatkan nilai jual dan mengurangi kerugian yang dapat terjadi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan untuk memahami dan mendeskripsikan proses analisis kelayakan strategi bisnis. Penelitian deskriptif meliputi penelitian survei, studi kasus, penelitian perkembangan, penelitian tindak lanjut, analisis dokumen dan penelitian korelasional. Dalam penelitian ini, jenis penelitian deskriptif yang digunakan antara lain penelitian survei dan analisis dokumen.
Hasil dari penelitian ini adalah kedua produk dapat dijalankan jika dilihat dari finansial seperti NPV, IRR, PI, dan PP bernilai positif dan dari sisi pemasaran produk tepung wortel belum begitu dikenal dan pesaingnya sedikit sehingga perlu dilakukan peningkatan awareness dan pengenalan produk pengganti tepung terigu sedangkan frozen carrot sudah lebih dikenal namun pesaingnya banyak. Namun, wortel beku masih dapat diminati dan dipasarkan karena membutuhkan waktu yang lebih lama.