digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Neng Tia Mulyati
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER Neng Tia Mulyati
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Neng Tia Mulyati
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Neng Tia Mulyati
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Neng Tia Mulyati
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Neng Tia Mulyati
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Neng Tia Mulyati
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Neng Tia Mulyati
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Neng Tia Mulyati
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

Wilayah Pesisir Kabupaten Pangandaran yang menghadap ke Samudra Hindia merupakan wilayah pesisir dengan ancaman terbesar terterjadinya abrasi maupun akresi. Degradasi lingkungan ekosistem pesisir perlu diminimalisasi dengan sistem manajemen pesisir yang memiliki konsep dasar pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Dalam studi ini dikaji perubahan garis pantai untuk rekomendasi kawasan konservasi mangrove di pesisir Kabupaten Pangandaran. Dalam penelitian ini digunakan citra satelit Landsat 7 untuk mengidentifikasi garis pantai dan citra satelit Sentinel-2 untuk vegetasi pesisir dengan metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Perubahan garis pantai dianalisis dengan Digital Shoreline Analysis System (DSAS) yang menggunakan metode statistika Net Shoreline Movement (NSM), sedangkan End Point Rate (EPR) digunakan untuk mengidentifikasi abrasi dan akresi. Hasil menunjukkan laju perubahan garis pantai di pesisir Kabupaten Pangandaran rata-rata mengalami akresi dengan nilai +2,43 m/tahun dan abrasi dengan nilai -3,03 m/tahun, nilai positif menunjukkan terjadinya penambahan area ke arah laut dan nilai negatif menunjukkan pengurangan area ke arah darat. Pada tahun 2011-2021, abrasi tertinggi terjadi di Desa Sukaresik, Batukaras, dan Babakan, dengan laju erosi pantai maksimum berturut-turut sebesar -40,51 m/tahun, -37,83 m/tahun, dan -34,11 m/tahun. Zona rekomendasi kawasan konservasi mangrove dipusatkan di Desa Batukaras dan Desa Sukaresik, zona inti seluas 77,64 hektar, zona pemanfaatan seluas 63,86 hektar, dan zona rehabilitasi seluas 40,17 hektar.