digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk secara signifikan telah meningkatkan portofolio menara telekomunikasinya setiap tahun sejak 2017, yang mayoritas dilakukan melalui akuisisi. Pada tahun 2022, perusahaan mengakuisisi sekitar 4.000 menara telekomunikasi, menjadikannya penyedia menara telekomunikasi terbesar ketiga di Indonesia. Namun, akuisisi yang didanai oleh utang ini mengakibatkan beban bunga yang lebih tinggi daripada laba sebelum bunga dan pajak, sehingga menyebabkan laba bersih menjadi negatif. Besarnya laba negatif ini menghabiskan ekuitas yang tersisa dari perusahaan, sehingga menghasilkan posisi ekuitas negatif. Baru-baru ini, PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk berencana untuk mengakuisisi 397 menara telekomunikasi tambahan yang akan membutuhkan biaya sebesar 1,17 triliun Rupiah. PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk berencana untuk membiayai akuisisi ini melalui kombinasi kas internal dan utang. Keputusan pembiayaan ini harus dievaluasi dengan seksama untuk memastikan bahwa PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk dapat memperoleh dana dengan biaya yang paling rendah. Strategi pembiayaan yang paling menguntungkan dapat dinilai dengan menghitung struktur modal optimal perusahaan untuk menentukan biaya paling rendah dari pembiayaan. Penelitian ini akan menggunakan metode Weighted Average Cost of Capital untuk menentukan struktur modal yang optimal. Berdasarkan laporan keuangan yang disajikan ulang tahun 2021 oleh PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk, struktur modal perusahaan saat ini adalah 38,14% ekuitas dan 61,86% utang yang menimbulkan biaya modal sebesar 10,75%. Sementara itu, perhitungan struktur modal yang optimal menunjukkan bahwa PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk dapat mencapai biaya modal terendah sebesar 9,08% dengan proporsi ekuitas dan utang masing-masing sebesar 86% dan 14%. Oleh karena itu, strategi pembiayaan yang paling menguntungkan untuk rencana akuisisi terbaru ini adalah dengan menggunakan ekuitas agar mencapai struktur modal yang optimal.