Penelitian ini meneliti penurunan harga saham dan ketidakpastian harga batubara sebagai permasalahan bisnis. PT Delta Dunia Makmur Tbk memiliki rasio utang terhadap ekuitas yang tinggi. Perusahaan dengan dividen ekuitas yang tinggi membayar lebih banyak bunga. Biaya bunga mengurangi laba bersih perusahaan dan uang tunai yang tersedia untuk investasi atau pembayaran kepada pemegang saham. Hal ini dapat mempengaruhi pendapatan pemegang saham dan pertumbuhan perusahaan. Untuk meningkatkan laba bersih dan nilai perusahaan bagi investor dan membangun kembali kepercayaan, manajemen PT Delta Dunia
Makmur Tbk harus memperkirakan biaya utang dan ekuitas yang menguntungkan.
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Penelitian ini menggunakan laporan keuangan DOID tahun 2018-2022 sebagai data sekunder. WACC terendah membantu PT. Delta Dunia Makmur Tbk dalam memilih struktur modal yang terbaik. Menghitung struktur modal biaya utang dan ekuitas menggunakan rasio utang terhadap ekuitas. Tabel rating sintetis Damodaran menghitung biaya pinjaman menggunakan rasio cakupan bunga dan nilai default spread PT. Dunia Makmur Tbk. Rasio utang aktual adalah 83,69%, sedangkan rasio utang optimal adalah 34%. Menurut Damodaran, perusahaan mengalami overlevered karena memiliki rasio utang optimal (83,69% > 34%).
Rasio utang aktual PT. Delta Dunia Makmur Tbk adalah sebesar 83,69%, rasio ekuitas 16,69% dengan biaya ekuitas 19,75%, WACC yang dihasilkan sebesar 11,02%, dan nilai perusahaan sebesar $965.639.737,72. Setelah dilakukan simulasi, struktur modal yang optimal untuk PT Delta Dunia Makmur Tbk adalah 34% rasio utang, 66% rasio ekuitas, 10,39% biaya ekuitas, dan $1.166.687.666,77. Berdasarkan perhitungan Altman Z-score, PT Delta Dunia Makmur Tbk berada pada “GREY ZONE” dan tidak beresiko mengalami kebangkrutan, sehingga cara terbaik untuk mengubah rasio hutang adalah secara bertahap agar perusahaan dapat mendanai proyek-proyek yang baik atau membayar hutang dengan ekuitas baru dan laba ditahan.