digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ega Rizky Ramadhan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Peningkatan suhu bumi akhir-akhir ini bisa menjadi sumber kekhawatiran yang tidak boleh dianggap remeh oleh semua orang. Pada awal bulan Juni tahun 2023 kemarin, tercatat peningkatan suhu lebih dari 1,5 °C. Angka tersebut sudah mencapai batas yang telah ditetapkan oleh UNFCC pada Perjanjian Paris 2015. Peningkatan suhu bumi tersebut disebabkan oleh peningkatan emisi karbon yang ada di atmosfer bumi. Besar emisi karbon yang dihasilkan pada tahun 2022 kemarin, mencapai angka 36,1 Gt CO2 yang naik sebesar 1,5 % dibandingkan dengan tahun 2021. Agar peningkatan suhu bumi dapat terjaga, maka emisi karbon yang dihasilkan harus bisa menyamai emisi karbon yang dapat diserap kembali oleh bumi (net-zero emission). Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan target penurunan emisi karbon sebesar 29% untuk upaya sendiri dan 41% apabila menggunakan bantuan internasional pada tahun 2030 nanti. Untuk bisa mendukung program pemerintah tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi. Penggunaan alat Konverter Kit pada perahu nelayan yang mengalihkan sumber energi BBM menjadi gas LPG dapat menjadi salah satu solusi atas permasalahan tersebut. Penelitian kali ini akan menggunakan metode net carbon saving untuk bisa menentukan apakah produk Konverter Kit tersebut dapat membantu mengurangi emisi karbon atau tidak. Net carbon saving sendiri didapatkan dengan mencari titik potong di mana jumlah emisi karbon yang dapat dihemat dari penggunaan Konverter Kit berpotongan dengan jumlah emisi karbon yang dilepaskan dari pembuatan satu produk Konverter Kit. Titik potong tersebut menunjukkan seberapa jauh jarak yang harus ditempuh oleh perahu nelayan agar emisi karbon mulai terjadi penurunan. Jumlah emisi karbon yang dapat dihemat adalah sebesar 0,36687 kg CO2-E/km. Sedangkan, jumlah emisi karbon yang dilepaskan dari proses produksi Konverter Kit adalah sebesar 12,99361 kg CO2-E. Net carbon saving dapat tercapai ketika perahu nelayan sudah mencapai jarak 35,417 km. Hal tersebut mengindikasikan bahwa setelah jarak tempuh perahu melebihi 36 km, maka emisi karbon dapat dihemat sebesar 0,36687 kg CO2-E per kilometer jarak yang ditempuh.