COVER Rolly Hermawan Sridjaya
PUBLIC  BAB 1 Rolly Hermawan Sridjaya
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 2 Rolly Hermawan Sridjaya
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 3 Rolly Hermawan Sridjaya
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 4 Rolly Hermawan Sridjaya
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza PUSTAKA Rolly Hermawan Sridjaya
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza
Kondisi perekonomian global setelah pandemi COVID yang belum sepenuhnya pulih, kerentanan harga minyak dunia yang disebabkan oleh faktor-faktor eksternal yang tidak dapat diprediksi, desakan global adanya upaya dekarbonisasi dan pemenuhan parameter ESG untuk mendukung energi transisi, kurang kompetitifnya kondisi cadangan minyak dan bumi di Indonesia dan skema kontrak serta insentif fiskal di Indonesia yang dianggap tidak menarik oleh para investor merupakan sebagian dari puncak gunung es dari ketidakpastian kondisi eksternal industri hulu minyak dan gas bumi saat ini di Indonesia.
Ketidakpastian ini juga secara langsung dan tidak langsung berdampak kepada para pelaku industri hulu minyak dan gas bumi khususnya dari sudut pandang para kontraktor migas, PT Kelola Migas (PT KM) tidak terkecuali. PT KM adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang berkecimpung pada industry hulu minyak dan gas bumi, yang mendapatkan penugasan untuk menjadi pemilik sekaligus sole operator pada “Block X” dengan gas sebagai produksi utama, dimana “Block X” saat ini telah memasuki fase maturity field dengan natural decline yang sudah tidak terelakkan. Sebuah tantangan yang juga dihadapi dan dimitigasi secara internal oleh PT KM.
Terkait dengan kondisi di atas, PT KM membutuhkan proses perumusan strategi yang komprehensif didasarkan pada pemahaman jangka panjang tentang apa yang mungkin bisa terjadi di masa depan yang berfokus pada faktor-faktor eksternal sebagai faktor faktor yang tidak dapat dikendalikan yang akan berdampak signifikan kepada perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan fokus pada penggunaan metodologi perencanaan skenario yang bersifat adaptif yang akan memberikan perspektif baru bagi PT KM dalam penggunaan strategic tools yang berorientasi pada jangka menengah dan panjang. Dari penelitian ini, dihasilkan 2 faktor penggerak utama eksternal yang memiliki dampak dan ketidakpastian terbesar yaitu “Kebijakan dan Peraturan Pemerintah” dan “Ketegangan Geopolitik Dunia”. Kedua faktor tersebut digunakan sebagai kerangka untuk penyusunan matriks skenario dan membentuk 3 narasi skenario tentang apa yang mungkin bisa terjadi di industri hulu migas Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun mendatang. Ketiga skenario tersebut adalah “Hiding to Nothing”, “Peek-a-boo” dan “What You See is What You Get”. Eksplorasi atas implikasi dan opsi mitigasi dari setiap skenario yang bisa muncul dilakukan untuk dapat memberikan pilihan opsi strategis yang dapat dilakukan oleh PT KM dalam menghadapi situasi yang mungkin bisa terjadi tersebut. Identifikasi atas sinyal peringatan dini pada setiap skenario juga dilakukan sebagai indicator perubahan kondisi saat ini akan menuju ke arah satu skenario atau skenario lainnya. Sebagai kesimpulan, kombinasi strategi dari “Base Stategic Impertives” dan “Adaptif Strategic Imperatives” yang disesuaikan pada setiap skenario akan memberikan keberlangsungan usaha bagi PT KM sampai dengan masa kontrak berakhir.