Industri pengelolaan kas semakin intensif dengan kehadiran inovasi dan solusi canggih dari
lembaga perbankan dan non-perbankan untuk memenuhi kebutuhan bisnis korporat yang dinamis.
Situasi ini berdampak pada kinerja pengelolaan kas di BNI dan melemahkan posisi BNI sebagai
bank transaksional. Perhatian utama dari situasi ini adalah mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan BNIDirect sebagai salah satu solusi pengelolaan kas di BNI serta menganalisis tren
yang ditetapkan oleh para pesaing. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi inisiatif strategis
yang dapat diformulasikan untuk PT. Bank Negara Indonesia (BNI) untuk memperkuat posisinya
sebagai bank transaksional melalui optimalisasi solusi pengelolaan kas, dengan fokus khusus pada
BNIDirect.
Studi ini melibatkan analisis untuk memahami sifat persaingan dan menilai posisi BNI dalam hal
solusi pengelolaan kas relatif terhadap para pesaingnya. Metode kualitatif digunakan berdasarkan
wawancara dengan pemimpin eksekutif dan tinjauan literatur terkait strategi pemasaran dan bisnis
untuk mengungkap pengetahuan yang berharga dengan didukung oleh analisis internal seperti
Resources Analysis, VRIO, Porter Value Chain, STP, dan analisis 7P serta analisis eksternal
seperti PESTEL, kompetitor & customer analysis, dan Porter 5’s forces. Analisis ini akan lebih
lanjut dikonstruksi untuk mengembangkan praktik terbaik yang dapat memperkuat posisi BNI
sebagai bank transaksional melalui formulasi strategi berdasarkan strategi pemasaran seperti
usulan bauran pemasaran 7P dan usulan STP serta strategi bisnis yang berdasarkan Strategi
Generik Porter. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan mengatasi dan menghadapi tantangan
yang berdampak pada solusi pengelolaan kas, BNI dapat memperkuat posisi pasarnya dan
mencapai pertumbuhan berkelanjutan dalam industri pengelolaan kas yang kompetitif.