Kawasan Peruntukan Industri (KPI) berpotensi memicu konversi lahan dan
mengancam Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Dibutuhkan metode
prediksi tutupan lahan yang akurat untuk pengendalian alih fungsi lahan. Tujuan
penelitian ini yaitu memprediksi tutupan lahan Kabupaten Indramayu tahun 2031
menggunakan metode Cellular Automata (CA) dan menganalisis kaitannya
dengan rencana pembangunan KPI Rebana. Peta tutupan lahan dibuat berdasarkan
citra satelit Landsat dengan klasifikasi hybrid (supervised dan unsupervised)
menggunakan training sample citra NDBI, NDVI, NDWI, Google Earth, dan
survei lapangan. Metoda CA dilakukan dengan algoritma ANN berdasarkan
skenario business as usual serta skenario KPI dibangun tahun 2026 dan 2031.
Variabel jarak ke jalan, ke permukiman eksisting, ke garis pantai dan kepadatan
penduduk, digunakan sebagai faktor pendorong perubahan tutupan lahan. Studi ini
juga menganalisis kesesuaian tutupan lahan terhadap LP2B dan KPI. Dihasilkan
peta tutupan lahan tahun 2016 dengan akurasi yang baik yaitu 68,24% (overall
accuracy). Citra tutupan lahan 2011-2016 digunakan sebagai transition rule untuk
prediksi tutupan lahan 2031. Dihasilkan model tutupan lahan tahun 2021 dengan
akurasi baik sebesar 76% (overall accuracy). Perubahan lahan 2011-2021 dan
prediksi tutupan lahan 2031 (pada semua skenario) menunjukkan kenaikan lahan
terbangun dan penurunan lahan pertanian yang signifikan. Terjadi kenaikan lahan
terbangun 34.212,71 hektar (business as usual), 45.116,35 hektar (skenario KPI
2026), dan 51.915,26 hektar (skenario KPI 2031) atau berturut-turut sebesar
517,97%, 683,08%, dan 786,02% dari lahan terbangun 2021. Terjadi penurunan
lahan pertanian 31.121,28 hektar (business as usual), 38.087,00 hektar (skenario
KPI 2026), 42.879,49 hektar (skenario KPI 2031) atau berturut-turut sebesar
21,74%, 25,21%, dan 29,96% dari luas lahan pertanian tahun 2021. Analisis pada
lahan LP2B menunjukkan penurunan lahan pertanian sebesar 21,06% dari luas
lahan pertanian 2021 (skenario business as usual), 26,73% (skenario KPI 2026),
dan 29,01% (skenario KPI 2031). Adapun pada lahan KPI, menunjukkan bahwa
KPI berpotensi menimbulkan alih fungsi lahan pertanian seluas 12.282,62 hektar
atau sebesar 61,86% dari total KPI atau 9,76% dari total LP2B. Selain itu
7.176,45 hektar (36,14% dari total KPI) berada pada tutupan lahan badan air yang
rawan terhadap bencana banjir dan dapat mengancam kelestarian sumber daya air.
Diperlukan kebijakan pengendalian alih fungsi lahan dan penataagunaan lahan
untuk optimalisasi LP2B dan KPI. Data dan metode prediksi tutupan lahan yang
dikembangkan dalam penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk menyusun
kebijakan pengendalian alih fungsi lahan dan penataan ruang Kabupaten
Indramayu.