Kota Bogor merupakan salah satu kota penyangga (hinterland) wilayah DKI
Jakarta yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Kepadatan
penduduk yang tinggi mendorong pergerakan serta mobilitas penduduk sehingga
dibutuhkan sistem transportasi yang baik dengan sarana dan prasarana yang
mendukung, dimana Terminal adalah salah satunya. Terminal Baranangsiang
tergolong ke dalam terminal penumpang tipe A dan menjadi terminal induk
terbesar yang ada di Kota Bogor. Namun disisi lain, Terminal Baranangsiang
masih memiliki kelemahan dari segi penyediaan fasilitas dan pelayanan sehingga
mampu mempengaruhi tingkat kepuasan penumpang. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis kesesuaian pelayanan Terminal Baranangsiang berdasarkan
standar pelayanan penyelenggaraan terminal dan kepuasan penumpang. Metode
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data primer meliputi kegiatan
pengamatan langsung atau observasi dan penyampaian kuesioner secara langsung
kepada responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
analisis deskriptif kualitatif terhadap kesesuaian pelayanan dan analisis tingkat
kepuasan penumpang. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa terdapat 22
dari 41 indikator pelayanan Terminal Baranangsiang yang belum cukup memenuhi
ukuran minimal atau standar pelayanan penyelenggaraan sebuah terminal
menurut Permen Perhubungan No.40 Tahun 2015. Berdasarkan hasil perhitungan
tingkat kepuasan diketahui besar persentase tingkat kepuasan penumpang
terhadap pelayanan Terminal Baranangsiang adalah sebesar 62.05% atau cukup
puas dengan rentang kepercayaan sebesar (58%-65.57%). Terdapat pelayanan
yang dinilai menjadi prioritas utama untuk perbaiki yaitu ketersediaan toilet
dengan kondisi bersih, Ketersediaan fasilitas peribadatan/mushola, ketersediaan
ruang khusus bagi ibu menyusui, ketersediaan fasilitas bagi penyandang cacat
(disabilitas), dan ketersediaan fasilitas dan petugas kesehatan di area terminal.