Perubahan kecenderungan wisata pascapandemi dari wisata massal menjadi desa
wisata telah mendorong perkembangan desa wisata. Berdasarkan data
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2021, desa wisata telah
meningkatkan ekonomi masyarakat hingga 30 persen. Namun, pengembangan desa
wisata masih terdapat beberapa hambatan seperti infrastruktur yang kurang
memadai. Hambatan dalam pengembangan desa wisata masih terjadi salah
satunya di Desa Wisata Karangsalam, Baturraden, Jawa Tengah. Terdapat
beberapa persoalan yang terjadi di desa tersebut seperti aksesibilitas yang kurang
baik, pengelolaan limbah yang kurang baik, belum adanya penggunaan energi
terbarukan, keterbatasan fasilitas, serta penataan lanskap yang belum teratur.
Diperlukan adanya perancangan ulang kawasan untuk meningkatkan kualitas
Desa Wisata Karangsalam serta ramah terhadap lingkungan karena kawasan
tersebut memiliki fungsi ekologi sesuai dengan arahan Peraturan Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 9 Tahun 2021. Persyaratan kelestarian
lingkungan ini pada dasarnya adalah konsep desain ekologis. Pendekatan desain
ekologis adalah strategi desain yang mengintegrasikan kepedulian terhadap
lingkungan ke dalam proses pembuatan produk dan menyeimbangkan kebutuhan
ekologis dan ekonomi.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk merancang ulang kawasan Desa
Wisata Karangsalam melalui pendekatan ecological. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode
kualitatif digunakan untuk merumuskan komponen perancangan, kriteria
perancangan, indikator ecological design, potensi dan persoalan, prinsip, serta
konsep perancangan. Sementara metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui
karakteristik pengunjung, persepsi, dan preferensi pengunjung sebagai salah satu
prinsip everyone is designer dalam ecological design serta mengetahui
ketercapaian indikator ecological design berdasarkan gap analisis. Sementara
metode perancangan yang digunakan adalah metode fragmental dengan teknik
perancangan yaitu optimizing. Penelitian ini menunjukkan bahwa ketercapaian
indikator ecological design di kawasan wisata Desa Karangsalam yaitu 70,18%,
perancangan ulang Desa Karangsalam memiliki visi Mewujudkan Desa Wisata
Camp and Resort Karangsalam menjadi “Liveable Educovillage” dengan
mengoptimalkan 5 indikator ecological design yaitu liveable design environment,
konservasi energi, konservasi air, penggunaan material ramah lingkungan, dan
settlement criteria melalui beberapa kriteria seperti keindahan, keselamatan,
aksesibilitas, kenyamanan, keamanan, kebersihan, dan kelestarian lingkungan.